Wajib Perbarui Firmware Baterai Jika Ingin HP Xiaomi Makin Awet

Sabtu, 19 Juli 2025 | 19:31 WIB
Wajib Perbarui Firmware Baterai Jika Ingin HP Xiaomi Makin Awet
Ilustrasi baterai HP. [Unsplash/Onur Binay]

Suara.com - Xiaomi memiliki fungsi tersembunyi yang dapat memperpanjang usia pakai baterai, yaitu pembaruan firmware baterai.

Sejumlah laporan dari komunitas pengguna Xiaomi barubaru ini menyoroti keberadaan opsi yang letaknya cukup terpencil di menu pengaturan, namun mampu menyegarkan cara sistem mengelola konsumsi daya.

Dengan mengaktifkan dan menjalankan fitur ini, pengguna sejatinya melakukan kalibrasi ulang terhadap manajemen energi internal ponsel, sehingga proses pengisian dan pelepasan daya menjadi lebih cerdas, efisien, sekaligus ramah terhadap kesehatan selsel baterai dalam jangka panjang.

Langkah ini juga sejalan dengan komitmen Xiaomi, terutama sejak diperkenalkannya antarmuka HyperOS, di mana perusahaan terus menyempurnakan pengalaman pengguna melalui pembaruan perangkat lunak rutin, bukan hanya lewat peningkatan estetika tampilan, melainkan juga optimalisasi kinerja komponen vital seperti baterai.

Proses menemukan menu firmware baterai sebenarnya tidak rumit, meski mayoritas orang kerap luput karena posisinya tidak berada di jalur pengaturan yang biasa mereka kunjungi.

Cara termudah untuk mencapainya adalah membuka aplikasiPengaturan, menelusuri bagianBaterai, lalu mengetukFitur Tambahan. Di sinilah tersembunyi tombol bertuliskanPembaruan Firmware.

Sekali pengguna menekan opsi tersebut, sistem akan mulai memeriksa ketersediaan versi firmware terbaru yang dirancang khusus untuk modul baterai perangkat. Bila ditemukan versi lebih baru, pengguna bisa langsung mengunduh dan memasangnya.

Proses instalasinya berlangsung otomatis. Pengguna cukup menunggu hingga ponsel menginformasikan bahwa pembaruan telah tuntas. Biasanya, dalam hitungan menit, tergantung ukuran paket firmware dan kecepatan baca tulis memori internal.

Sebelum terburuburu menekan tombol perbarui, pastikan satu hal penting, yaitu ponsel pengguna harus menjalankan versiHyperOS Security yang paling mutakhir.

Baca Juga: Xiaomi Akan Gunakan Chip XRING O2 untuk Pertama Kalinya

Beberapa pengguna melaporkan bahwa opsi firmware baterai tidak muncul sama sekali jika aplikasi keamanan bawaan tersebut masih berada pada versi lama. Alasannya sederhana karena Xiaomi hanya membuka akses pembaruan kritis ini bagi sistem yang sudah memiliki patch keamanan terbaru, guna meminimalkan risiko ketidakcocokan dan mencegah kegagalan instalasi.

Oleh sebab itu, langkah pertama yang disarankan ialah masuk kePengaturan lalu pilih Keamanan atau langsung ke aplikasiSecurity, kemudian memeriksa apakah ada pembaruan. Sesudah itu barulah pengguna kembali ke menu baterai untuk mengecek ulang keberadaan opsi firmware.

Dilansir dari Xiaomi Time pada Sabtu (19/7/2025), setidaknya ada empat manfaat utama yang sering ditekankan para anggota komunitas dan juga tercantum dalam catatan rilis internal Xiaomi.

Pertama, algoritma pengisian daya yang lebih pintar. Versi firmware baru biasanya membawa logika kontrol arus serta tegangan yang disesuaikan dengan karakteristik kimia baterai terkini, sehingga siklus chargedischarge menjadi lebih lembut dan stabil.

Update firmware baterai Xiaomi. [Xiaomitime]
Update firmware baterai Xiaomi. [Xiaomitime]

Kedua, manajemen konsumsi daya yang diperhalus. Artinya, ponsel lebih cermat mengalokasikan energi ke tiap komponen, mulai dari layar, WiFi, sampai modem 5G demi mencegah pemborosan yang tak perlu.

Ketiga, pelaporan level baterai yang lebih presisi. Pengguna mungkin pernah melihat ikon baterai melompat 5 hingga 10persen secara tibatiba, pembaruan firmware berpotensi mengurangi anomali semacam itu karena sensor tegangan dikalibrasi ulang.

Keempat, solusi untuk problem spesifik yang sempat dilaporkan, misalnya perangkat mendadak mati di level 20persen atau proses pengisian yang terhenti prematur. Dengan kata lain, pembaruan ini tidak hanya bersifat pemeliharaan, tetapi juga kuratif.

Meski terdengar sederhana, ada beberapa hal yang patut pengguna perhatikan agar proses berjalan mulus. Pertama, usahakan kapasitas baterai minimal 50persen atau, lebih aman lagi, sambungkan ponsel ke adaptor daya selama instalasi berlangsung.

Gangguan daya di tengah flashing firmware bisa berakibat fatal, bahkan berpotensi menyebabkan kerusakan pada modul baterai atau membuat sistem gagal booting.

Kedua, lakukan pencadangan data penting. Walau kasus kehilangan data akibat pembaruan firmware baterai relatif jarang, kehatihatian tetap merupakan langkah bijak, apalagi jika ponsel menyimpan foto, dokumen, atau pesan kerja yang tidak tergantikan.

Pengguna bisa memanfaatkan Mi Cloud, Google Drive, atau menyalin arsip ke laptop sebagai jaring pengaman. Ketiga, beri waktu perangkat untuk beradaptasi setelah pembaruan selesai.

Dalam 24 jam pertama, sistem biasanya menjalankan proses reoptimize di latar belakang, termasuk pemetaan ulang statistik baterai. Selama periode ini, pengguna mungkin melihat konsumsi daya sedikit fluktuatif. Namun jangan panik, karena hal itu adalah bagian dari prosedur normal.

Apabila seluruh langkah di atas dilakukan dengan benar, besar kemungkinan pengguna akan merasakan peningkatan daya tahan baterai dalam beberapa siklus pengisian ke depan.

Ponsel dapat bertahan lebih lama di luar colokan dan indikator persentase terasa lebih akurat. Kombinasi HyperOS yang terus diperbarui, algoritma pengisian yang diperhalus, serta sensor baterai yang telah dikalibrasi ulang akan memberikan efek kumulatif terhadap kenyamanan penggunaan seharihari.

Pada akhirnya, pembaruan firmware baterai merupakan opsi gratis dan resmi dari pabrikan, jadi tidak ada salahnya menjadikannya bagian rutin dari perawatan perangkat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI