Kolaborasi RRQ x Peris.ai di Cyber Breaker Competition Season 2: Era Baru Cyber Esports di Indonesia

Dythia Novianty Suara.Com
Sabtu, 02 Agustus 2025 | 15:37 WIB
Kolaborasi RRQ x Peris.ai di Cyber Breaker Competition Season 2: Era Baru Cyber Esports di Indonesia
Kolaborasi RRQ x Peris.ai. [RRQ]

Di panggung ini, exploit bertarung layaknya combo, payload menjadi senjata, dan strategi menggantikan taktik permainan. 

Kolaborasi RRQ x Peris.ai. [RRQ]
Kolaborasi RRQ x Peris.ai. [RRQ]

Semua berpadu dalam atmosfir kompetisi real-time yang menegangkan dan penuh adrenalin, setara dengan turnamen-turnamen esports papan atas.

Mengusung tema “Cyber Skill is the New Superpower”, CBC hadir untuk menentang persepsi lama bahwa keamanan siber hanya milik teknokrat. 

Sebaliknya, kompetisi ini memperlihatkan bahwa keterampilan digital adalah kekuatan baru di era modern yang relevan, menarik dan patut dibanggakan.

Kolaborasi antara Peris.ai dan RRQ bukan hanya langkah strategis, melainkan sebuah misi bersama untuk mendorong literasi keamanan digital ke tingkat yang lebih tinggi.

"Bagi kami di RRQ, esports bukan sekadar soal menang dan kalah di arena game. Esports adalah ruang tumbuh: ruang untuk belajar, berkompetisi, dan berkembang," ucap Andrian Pauline (AP), CEO Team RRQ, dalam keterangan resminya, Sabtu (2/8/2025).

Lewat Cyber Breaker Competition, pihaknya ingin menunjukkan bahwa semangat kompetitif yang tumbuh dari esports bisa menjadi jembatan edukatif yang kuat, termasuk ke ranah seperti cybersecurity yang semakin penting di era digital saat ini. 

Menurutnya, sebagai organisasi yang lahir dari semangat kompetisi, misi besar RRQ adalah menjadi inspirasi bagi generasi muda—untuk terus berjuang, mengasah diri, dan berani bermimpi besar.

Dia menjelaskan bahwa Cybersecurity adalah bagian dari masa depan mereka, dan lewat CBC musim ini, ingin membuka wawasan, membangun kesadaran, dan memantik ketertarikan mereka terhadap dunia ini. 

Baca Juga: Tim Indonesia Alter Ego Ares Tembus Grand Final PMWC 2025 PUBG Mobile, Kantongi Rp 1,2 Miliar

"Harapannya, generasi muda Indonesia bisa semakin siap menghadapi tantangan digital, tidak hanya sebagai pengguna, tapi juga sebagai talenta masa depan yang siap bersaing di tingkat global," ungkap Andrian Pauline.

Sementara itu, Deden Gobel, CTO Peris.ai percaya bahwa literasi keamanan digital tidak bisa hanya disampaikan lewat seminar, tulisan edukasi, dan lainnya. 

"Kita perlu pendekatan baru yang menghibur, partisipatif, dan relate dengan generasi sekarang," katanya.

Bersama RRQ, dia menambahkan, pihaknya menciptakan CBC sebagai ruang unjuk gigi talenta siber sekaligus sebagai panggung edukasi publik.

"Ini adalah gerakan membangun budaya keamanan digital untuk Indonesia yang lebih siap menghadapi ancaman siber," ujar Deden Gobel.

Cyber Breaker Competition (CBC) kembali hadir di tahun 2025 dengan skala yang lebih besar, format yang lebih kompetitif dan misi yang lebih luas. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI