Mengapa 5 Agustus 2025 Jadi Hari Terpendek? Begini Penyebab Ilmiahnya

Eko Faizin Suara.Com
Selasa, 05 Agustus 2025 | 10:38 WIB
Mengapa 5 Agustus 2025 Jadi Hari Terpendek? Begini Penyebab Ilmiahnya
Mengapa 5 Agustus 2025 Jadi Hari Terpendek? Begini Penyebab Ilmiahnya [Pixabay.com]

Suara.com - Pernahkah kamu merasa waktu berjalan begitu cepat? Nah, belakangan ini jagat maya dihebohkan dengan kabar bahwa tanggal 5 Agustus 2025 akan menjadi hari terpendek sepanjang tahun.

Fenomena ini sontak memicu rasa penasaran, terutama di kalangan anak muda. Apakah ini pertanda sesuatu? Apakah akan kehilangan waktu?

Tenang, jangan panik dulu. Mari bedah faktanya dari kacamata sains.

Kabar ini ternyata bukan isapan jempol belaka. Para ilmuwan memang memprediksi bahwa pada 5 Agustus 2025, rotasi Bumi akan sedikit lebih cepat dari biasanya.

Akibatnya, durasi satu hari akan lebih singkat sekitar 1,25 milidetik dari standar 24 jam atau 86.400 detik.

Meskipun perbedaannya sangat kecil dan tidak akan terasa dalam aktivitas sehari-hari, fenomena ini sangat menarik untuk dibahas. Ini membuktikan bahwa planet yang kita tinggali ini sangat dinamis!

Mengapa Bumi Berputar Lebih Cepat?

Kamu mungkin bertanya-tanya, kok bisa rotasi Bumi berubah? Bukankah seharusnya konstan? Ternyata, ada beberapa faktor kompleks yang memengaruhi kecepatan putaran bumi.

Ini bukan kejadian pertama, dan para ilmuwan terus mempelajarinya.

Baca Juga: Waspada! Megathrust Indonesia Jauh Lebih Ngeri dari Gempa Rusia, 2 Zona Ini Paling Rawan

Berikut adalah beberapa penyebab utama di balik percepatan rotasi Bumi:

Bayangkan sebuah gasing yang sedikit oleng saat berputar. Bumi juga mengalami hal serupa yang disebut "Chandler Wobble", yaitu pergeseran kecil pada sumbu rotasi Bumi.

Fenomena ini diyakini menjadi salah satu pemicu percepatan rotasi.

Selain itu, pergerakan inti cair di dalam bumi juga diduga berkontribusi.

Ahli rotasi Bumi dari Universitas Negeri Moskow, Leonid Zotov, menyatakan bahwa model samudra dan atmosfer saat ini belum bisa menjelaskan sepenuhnya percepatan yang terjadi, sehingga kemungkinan besar penyebabnya berasal dari dalam planet itu sendiri.

Posisi bulan terhadap Bumi, terutama jaraknya dari khatulistiwa, juga memengaruhi gaya pasang surut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI