Menurut Menteri Mu'ti, anak-anak usia sekolah dasar belum bisa membedakan antara realitas dan dunia maya, sehingga mereka cenderung meniru adegan kekerasan yang dilihat di dalam game.
Kekerasan seperti adegan "membanting" yang dianggap biasa. Ia juga menyoroti potensi munculnya banyak konten negatif di Roblox karena platform tersebut memungkinkan pengguna membuat berbagai macam game.