Apa itu Hujan Meteor Perseid yang Terjadi Hari Ini, 13 Agustus

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 13 Agustus 2025 | 16:24 WIB
Apa itu Hujan Meteor Perseid yang Terjadi Hari Ini, 13 Agustus
Ilustrasi Meteor (freepik)

Suara.com - Puncak fenomena alam yang memukau, hujan meteor Perseid, kembali menyapa langit malam. Pada tanggal 13 Agustus 2025, penduduk di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, memiliki kesempatan langka untuk menyaksikan pertunjukan cahaya alami ini.

Fenomena tahunan yang dimulai sejak pertengahan Juli hingga akhir Agustus ini adalah salah satu tontonan langit yang paling dinanti-nantikan oleh para penggemar astronomi.

Mengenal Hujan Meteor Perseid

Hujan meteor Perseid terjadi ketika Bumi melintasi jalur puing-puing yang ditinggalkan oleh komet Swift-Tuttle (juga dikenal sebagai komet 109P).

Komet ini, yang mengorbit matahari, secara rutin meninggalkan partikel-partikel kecil di sepanjang jalurnya. Setiap tahun, saat orbit Bumi membawanya melalui area ini, partikel-partikel tersebut memasuki atmosfer kita dengan kecepatan tinggi.

Gesekan yang terjadi dengan udara menyebabkan partikel-partikel ini terbakar, menciptakan jejak cahaya yang mempesona, yang kita kenal sebagai "bintang jatuh" atau meteor.

Para peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia, seperti yang dijelaskan oleh Gerhana Puannandra Putri, menegaskan bahwa fenomena ini selalu berulang pada periode yang sama setiap tahun.

Nama "Perseid" sendiri berasal dari fakta bahwa meteor-meteor ini terlihat seolah-olah berasal dari rasi bintang Perseus dan Cassiopeia. Meteor yang ukurannya lebih kecil akan menguap dan meninggalkan jejak terang di langit, sementara meteor yang lebih besar dapat meledak menjadi bola api yang lebih spektakuler.

Apa yang membuat hujan meteor Perseid begitu istimewa adalah intensitasnya. Pada puncaknya, jumlah meteor yang melintas bisa mencapai 150 per jam. Jejak terang yang ditinggalkan oleh meteor-meteor ini, yang sering disebut sebagai "buntut meteor," memberikan pemandangan yang tak terlupakan bagi siapa pun yang menyaksikannya.

Baca Juga: Meninggal Dunia, Ini Riwayat Pendidikan dan Karier Barbie Hsu: Artis Ikonik Meteor Garden

Tips Jitu untuk Menyaksikan Hujan Meteor Perseid

Mengamati hujan meteor membutuhkan sedikit persiapan agar Anda bisa mendapatkan pengalaman terbaik. Tahun 2025 ini, tantangannya adalah cahaya bulan purnama yang bisa menghalangi pandangan. Namun, dengan strategi yang tepat, Anda masih bisa menikmati keindahan fenomena ini.

1. Temukan Lokasi Gelap yang Bebas Polusi Cahaya

Cahaya kota, seperti lampu jalan dan gedung, adalah musuh utama dalam pengamatan astronomi. Cahaya buatan ini menciptakan polusi cahaya yang bisa menutupi meteor yang cahayanya redup.

Pilihlah lokasi yang jauh dari kota, seperti daerah pedesaan, taman kota yang luas, atau bahkan puncak bukit. Jika Anda tidak bisa pergi jauh, coba cari tempat di mana Anda bisa membelakangi sumber cahaya utama. Ini akan membantu mata Anda lebih mudah beradaptasi dengan kegelapan.

2. Pantau Kondisi Cuaca

Langit yang cerah dan bebas awan adalah kunci untuk pengamatan yang sukses. Sebelum Anda berencana untuk pergi, periksa ramalan cuaca untuk malam tanggal 13 Agustus.

Jika ramalan menunjukkan cuaca mendung atau hujan, pertimbangkan untuk mencari lokasi lain yang memiliki cuaca lebih baik. Awan tebal akan menjadi penghalang besar bagi pandangan Anda ke langit.

3. Biarkan Mata Anda Beradaptasi dengan Gelap

Untuk melihat meteor-meteor yang lebih redup, mata Anda perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan kegelapan total. Duduklah atau berbaring di tempat pengamatan Anda setidaknya selama 15-20 menit.

Selama waktu ini, hindari melihat layar ponsel atau gadget apa pun, karena cahaya dari layar akan mengganggu proses adaptasi mata Anda.

4. Gunakan Mata Telanjang

Tidak seperti pengamatan planet atau bintang jauh, Anda tidak memerlukan teropong atau teleskop untuk melihat hujan meteor. Faktanya, alat-alat tersebut justru membatasi bidang pandang Anda.

Hujan meteor bisa muncul dari bagian langit mana saja, jadi cara terbaik adalah dengan memandang hamparan langit seluas mungkin. Carilah tempat dengan pandangan langit yang lapang, tanpa terhalang oleh pohon atau bangunan.

5. Tetap Sabar dan Nikmati Momen

Meskipun puncak Perseid menjanjikan banyak meteor, penting untuk diingat bahwa fenomena alam ini tidak bisa diprediksi secara pasti.

Seperti yang disampaikan oleh Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), cahaya bulan purnama pada tahun ini akan menghalangi pandangan, sehingga intensitasnya mungkin tidak sejelas tahun-tahun sebelumnya. Namun, meteor-meteor yang paling terang masih bisa terlihat, terutama saat menjelang fajar.

Jadi, bersabarlah, nikmati udara malam, dan biarkan mata Anda menelusuri langit. Pemandangan ini bukan hanya tentang melihat bintang jatuh, tetapi juga tentang merasakan keajaiban alam semesta yang luas. Selamat menyaksikan!

Kontributor : Rizqi Amalia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI