Suara.com - Perusahaan ritel Erajaya menanggapi soal fenomena rombongan jarang beli (Rojali), rombongan hanya nanya (Rohana), dan rombongan hanya elus-elus (Rohalus) yang belakangan dikeluhkan pengusaha Indonesia.
Chief Digital & Operations Officer Erajaya Group, Senda Parentino menjelaskan kalau fenomena Rojali, Rohana, dan Rohalus ini adalah bagian dari konsumen yang memang ingin mendapatkan pengalaman langsung.
Menurutnya, mereka hanya bisa memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan agar mereka bisa puas dengan produk yang akan dibeli.
![Konferensi pers Erafone di Hotel Pullman, Jakarta, (15/8/2025). [Suara.com/Dicky Prastya]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/15/34798-konferensi-pers-erafone.jpg)
"Jadi Rohana, Rohalus juga ada kan, Rombongan Hanya Elus-elus. Nanti bakal ada lagi. Mudah-mudahan nanti pada berubah," katanya saat konferensi pers di Hotel Pullman, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Senda mengklaim kalau selama ini Erajaya, khususnya lewat lini bisnis Erafone, sudah menyediakan pengalaman terbaik ke pelanggan. Ia tak menampik kalau layanan tersebut mungkin tidak didapatkan konsumen di toko-toko lain.
Namun dirinya berharap kalau para Rojali-Rohana-Rohalus ini bisa berubah menjadi konsumen sungguhan di kemudian hari.
"Kami berharap mungkin pada saat itu mereka jadi Rojali, Rohana, Rohalus, Tapi besok-besok ketika mereka siap untuk membeli, mereka akan mendapatkannya di toko kami. Jadi, it's okay for us," harap dia.
Di sisi lain Joy Wahjudi selaku CEO Erajaya Digital menilai kalau fenomena Rojali-Rohana-Rohalus muncul karena masih ada konsumen yang belum yakin untuk produk yang bakal dibeli.
Makanya, lanjut Joy, mereka mesti datang langsung ke toko untuk mengecek barang tersebut.
Baca Juga: Erajaya Resmi Luncurkan Aplikasi Erafone, Cara Baru 'Ekspansi' Toko Ritel
"Ya kita tahu banyak konsumen yang begitu," imbuh dia.
Joy memaparkan kalau Erajaya melalui Erafone memiliki strategi khusus untuk mengatasi fenomena Rojali-Rohana-Rohalus ini.
Salah satunya adalah Program Bebas Tukar. Ini adalah layanan yang memungkinkan pelanggan bisa menukar ponsel maksimal satu kali dalam 30 hari setelah pembelian.
Program ini berlaku di toko offline maupun online Erafone, serta tidak membutuhkan biaya tambahan. Penukaran ini berlaku ke merek atau model berbeda dengan harga yang sama atau lebih tinggi dari harga yang sudah dibayar pelanggan.
"Makanya kami buat inovasi-inovasi baru yang sebenarnya untuk, karena istilah yang tadi itu, sebenarnya menurut saya itu memang representasi terhadap konsumen Indonesia juga kan?" papar dia.
"Bahwa memang banyak yang enggak yakin, merek ini kan ada puluhan. Mau yang mana, kami keluarkan lah produk seperti itu. Offering yang enggak ada di toko lain," jelasnya.