3. Oppo
Oppo secara konsisten berada di puncak tangga persaingan. Pada kuartal pertama (Q1) 2024, IDC melaporkan Oppo berhasil menduduki posisi pertama dengan pangsa pasar 19,9%.
Kekuatan utama Oppo terletak pada strategi pemasaran offline yang masif dan citra sebagai "HP Kamera".
Kesuksesan Oppo ditopang oleh seri A yang menyasar segmen entry-level hingga menengah, serta seri Reno yang populer di kelas menengah atas (mid-range) berkat kemampuan fotografinya.
Fokus pada pengembangan teknologi kamera, baik untuk foto maupun video, membuat Oppo menjadi pilihan favorit bagi mereka yang gemar mengabadikan momen.
4. Transsion (Infinix, Tecno, itel)
Siapa sangka, grup Transsion Holdings yang menaungi tiga merek sekaligus—Infinix, Tecno, dan itel—berhasil menjadi kuda hitam.
Secara gabungan, Transsion bahkan disebut memimpin pasar pada tahun 2024 dengan market share 18,3%.
Kunci sukses Transsion adalah strategi harga yang agresif.
Baca Juga: Infinix HOT 60 Pro Plus, Ini Smartphone Rp2 Jutaan Terbaik dengan Bodi Tertipis di Dunia
Mereka menawarkan smartphone dengan spesifikasi mumpuni, terutama untuk gaming di segmen harga entry-level dan low-end (di bawah Rp 3 jutaan), yang menjadi pasar terbesar di Indonesia.
Infinix menyasar anak muda yang butuh performa, Tecno menawarkan inovasi desain dan fitur, sementara itel fokus pada ponsel dengan harga super terjangkau.
5. Xiaomi
Xiaomi, termasuk dengan sub-brand Redmi dan POCO, telah lama dikenal sebagai merek "perusak harga pasar".
Dengan pangsa pasar sekitar 16,5% pada 2024, Xiaomi tetap menjadi pilihan utama bagi konsumen yang memprioritaskan spesifikasi.
Dengan harga yang sama, Xiaomi seringkali menawarkan prosesor, RAM, atau kapasitas baterai yang lebih tinggi dibandingkan kompetitornya.