Detik-detik yang Mengubah Nepal: Presiden Kabur, Kekosongan Kekuasaan Terjadi

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 11 September 2025 | 12:01 WIB
Detik-detik yang Mengubah Nepal: Presiden Kabur, Kekosongan Kekuasaan Terjadi
Presiden Nepal Ram Chandra Paudel ketika kabur dari Istana Negara yang terbakar [kolase X/@OzorNdiOzor]
Baca 10 detik
  • Presiden Nepal dievakuasi dari istana yang terbakar.
  • Evakuasi terjadi di tengah revolusi Gen Z yang menuntut perubahan.
  • Protes tersebut menghasilkan kekosongan kekuasaan di pemerintahan.

Suara.com - Sebuah video yang merekam momen dramatis evakuasi Presiden Nepal, Ram Chandra Paudel, dari Istana Negara yang terbakar viral di media sosial.

Pemandangan ini seolah menjadi simbol runtuhnya kekuasaan di tengah gejolak politik dan kerusuhan masif yang melanda negara tersebut.

Presiden, yang beberapa hari lalu masih dipandang sebagai figur paling berkuasa, kini terlihat terburu-buru meninggalkan istananya, dikelilingi api dan amarah massa.

Kejadian ini terjadi di tengah gelombang protes besar yang dikenal sebagai "Revolusi Gen Z", yang telah memaksa Presiden Paudel dan Perdana Menteri KP Sharma Oli mundur dari jabatan mereka.

Kondisi politik di Nepal kini berada di ujung tanduk, meninggalkan kekosongan kekuasaan dan ketidakpastian masa depan. Simak momen Presiden Nepal kabur dari massa berikut ini.

Momen Presiden Nepal Kabur

Presiden Nepal Ram Chandra Paudel ketika kabur dari Istana Negara yang terbakar [kolase X/@OzorNdiOzor]
Presiden Nepal Ram Chandra Paudel ketika kabur dari Istana Negara yang terbakar [kolase X/@OzorNdiOzor]

Momen evakuasi Presiden Nepal tersebut terekam dalam sebuah video yang diunggah oleh akun X (sebelumnya Twitter) @OzorNdiOzor.

Video tersebut menunjukkan Istana Negara yang dilalap api, sementara Presiden Paudel dibantu oleh timnya untuk keluar dari kompleks istana. Unggahan ini dengan cepat menjadi sorotan, memicu diskusi tentang dinamika kekuasaan yang bisa berubah dalam sekejap.

"Evakuasi Presiden Nepal dari Istana Negara yang terbakar. Ini adalah seorang pria yang beberapa hari lalu dipandang sebagai tokoh yang sangat berkuasa dan perkataannya adalah putusan akhir. Sang pemburu kini menjadi yang diburu. Kekuasaan itu fana," tulis akun @OzorNdiOzor, menggambarkan ironi situasi yang dialami Paudel.

Kejatuhan cepat ini adalah cerminan dari tuntutan massa yang tak terbendung.

Baca Juga: Mengekspresikan Diri Lewat Nada: Musik sebagai Bahasa Gen Z

Protes yang bermula dari pemblokiran media sosial kini berkembang menjadi tuntutan yang lebih besar seperti pembentukan pemerintahan sipil yang kredibel, percepatan pemilu, dan perombakan tatanan politik secara menyeluruh.

Kronologi Kekacauan: Dari Protes Damai Jadi Kerusuhan Nasional

Gelombang protes yang dimulai pada 8 September 2025 di Kathmandu dipicu oleh keputusan pemerintah memblokir 26 platform media sosial.

Meskipun larangan tersebut dicabut, kemarahan publik, terutama dari kalangan muda, sudah terlanjur memuncak. Mereka turun ke jalan, menyuarakan protes terhadap korupsi, krisis ekonomi, dan ketidakpuasan terhadap pemerintah.

Situasi dengan cepat memanas. Bentrokan berdarah antara pengunjuk rasa dan aparat kepolisian tak terhindarkan, menelan korban jiwa.

Dilaporkan sedikitnya 19 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat tembakan peluru, gas air mata, dan meriam air yang digunakan aparat untuk membubarkan massa.

Puncak ketegangan terjadi ketika massa berhasil menerobos gedung parlemen, sebuah simbol perlawanan yang kuat.

Di tengah kekacauan, situasi kriminal pun ikut memburuk. Penjara Nakkhu di Lalitpur dibobol, dan sekitar 1.500 tahanan melarikan diri, menambah daftar panjang kekacauan yang terjadi.

Laporan penembakan di markas besar Kepolisian Nepal juga semakin menunjukkan betapa gentingnya kondisi keamanan negara.

Masa Depan Nepal di Ambang Ketidakpastian

Dengan lengsernya dua pemimpin tertinggi negara dan ribuan narapidana yang bebas berkeliaran, Nepal kini berada di persimpangan jalan.

Pertanyaannya, akankah "Revolusi Gen Z" ini membawa perubahan yang dijanjikan atau justru menjerumuskan negara ke dalam krisis yang lebih dalam?

Saat ini, beberapa distrik di Kathmandu telah diberlakukan jam malam dalam upaya mengendalikan situasi. Namun dengan kekosongan kekuasaan yang tercipta, masa depan Nepal tetap menjadi pertanyaan besar. Dunia menunggu, akankah rakyat Nepal berhasil membangun tatanan baru dari puing-puing kekacauan, ataukah negara ini akan terus terjerembap dalam ketidakpastian?

Kontributor : Trias Rohmadoni

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI