Tragedi Ponpes Al Khoziny: Desain Bangunan Disorot, Kabar Bau Anyir Picu Kesedihan Netizen

Jum'at, 03 Oktober 2025 | 16:19 WIB
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Desain Bangunan Disorot, Kabar Bau Anyir Picu Kesedihan Netizen
Bangunan Ponpes Al Khoziny Sebelum dan Sesudah Runtuh. (Google Maps, Antara)
Baca 10 detik
  • Netizen soroti desain bangunan ponpes yang dianggap dipaksakan dan berstruktur lemah.

  • Kesaksian bau anyir di lokasi runtuhan membuat publik terenyuh dan miris.

  • Korban tercatat 9 tewas, puluhan dirawat, dan evakuasi kini gunakan alat berat.

Suara.com - Proses evakuasi korban tragedi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur masih menjadi sorotan. Pemantauan di media sosial, netizen menyoroti kesaksian bau anyir hingga desain bangunan yang dinilai aneh.

Sebagai informasi, proyek pembangunan Ponpes Al Khoziny terekam melalui data Google Maps dari 2017 hingga 2024.

Menurut pengamat netizen melalui postingan viral, beberapa bangunan nampak 'dipaksakan' dari awalnya hanya lantai dua menjadi lantai empat hingga lima.

Publik turut menyoroti adanya tiang berukuran kecil yang dianggap asal tempel. Ahli Konstruksi Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Muji Himawan sebelumnya mengatakan bila ponpes tersebut ambruk diduga karena kegagalan struktur (elemen struktur sudah gagal).

Kesaksian warga yang mencium bau anyir di sekitar bangunan musala yang ambruk pada ponpes membuat netizen terenyuh sekaligus miris.

Desain bangunan Ponpes Al Khoziny menuai sorotan. (ist)
Desain bangunan Ponpes Al Khoziny menuai sorotan. (ist)

Sebagian netizen meminta agar kasus ini diusut tuntas sehingga penanggung jawab pembangunan dapat dihukum.

Menurut laporan BNPB hingga Kamis (2/10) pukul 16.30 WIB, jumlah korban yang berhasil dievakuasi ada sebanyak 108 orang dengan rincian 30 orang masih dirawat di rumah sakit, 73 orang sudah diperbolehkan pulang dan 5 orang meninggal dunia serta sebanyak 58 masih dalam pencarian.

Hingga Jumat (3/10) pagi, total jumlah tewas telah mencapai 9 orang. Proses evakuasi korban sekarang difokuskan menggunakan alat berat.

"Jadi terbukti kemarin kami sudah menyampaikan bahwa setelah diputuskan menggunakan alat berat dalam melaksanakan evakuasi penyelamatan korban, kami tegaskan alat-alat berat ini masuk setelah tidak ditemukan lagi tanda-tanda kehidupan. Sudah tidak ada lagi kemungkinan yang selamat dalam kondisi hidup itu berdasarkan ilmu pengetahuan dan alat alat canggih yang sudah dikeluarkan semua, terutama oleh oleh Basarnas, ya. Dan ini pun sudah disetujui, sudah diikhlaskan oleh seluruh keluarga korban," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Dr. Suharyanto melalui keterangan resminya pada Jumat (3/10) pukul 12.00 WIB.

Baca Juga: Terungkap! Alasan Haru Tim SAR Pilih 'Tangan Kosong' di Ponpes Al Khoziny

Proses evakuasi dan pencarian korban runtuhnya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny ramai disorot netizen.

Tim SAR gabungan berusaha mengevakuasi korban reruntuhan bangunan di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. [Kantor SAR Kelas A Surabaya]
Tim SAR gabungan berusaha mengevakuasi korban reruntuhan bangunan di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. [Kantor SAR Kelas A Surabaya]

"Semoga bukan bau anyir darah tapi bau keringat para team SAR dan semoga ada keajaiban di mana para korban selamat," tulis @sul**ma**riefst.

"Pengen nangis dengar warga sudah cium bau anyir. Pimpinan ponpes harus dipidana," cuit @ja**dr*id.

"Keadaan keluarga ponpes yang runtuh, penyelamat, dll. Mirip bgt sama Sampoong Department Store. Soalnya baru lihat dokumenternya baru-baru ini. Mana katanya bau anyir udah kecium. Ini bener2 menyedihkan ," ungkap @ah**um*au.

"Astaghfirullah, ngeri banget. Saya bergerak di bidang konstruksi sudah 18 tahun. Di pelosok desa pun belum pernah lihat konstruksi model begini," pendapat @ba**dur.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI