Salah satu insiden yang muncul dalam laporan Reuters adalah kasus seorang perekrut Angkatan Udara Kanada yang akunnya diretas. Akunnya kemudian digunakan untuk mempromosikan penipuan kripto dengan memanfaatkan wajah dan identitasnya.
Meski dirinya dan teman-temannya telah mengirimkan lebih dari 100 laporan, account tersebut baru dihapus Meta setelah sekitar sebulan. Pada waktu itu, beberapa rekannya telah menjadi korban, termasuk seorang mantan perwira yang kehilangan CAD 40.000.
Pihak kepolisian Kanada bisa melacak sebagian uang itu hingga ke Nigeria, namun kemungkinan besar dana tersebut tidak bisa dipulangkan.
Di tengah tekanan publik, Meta mulai menyusun target baru. Perusahaan berencana menurunkan porsi pendapatan dari iklan bermasalah dari 10,1% pada 2024 menjadi 7,3% pada 2025, lalu 6% pada 2026, dan 5,8% pada 2027.
Salah satu strategi baru yang diterapkan adalah “penalty bids”, yaitu menaikkan harga lelang iklan bagi pengiklan yang dicurigai melakukan penipuan. Strategi ini diharapkan dapat mengurangi jumlah scam tanpa menghilangkan seluruh pendapatan dari pengiklan yang mencurigakan.
Uji coba program ini disebut menunjukkan penurunan jumlah laporan scam, meskipun ada sedikit dampak terhadap pendapatan iklan secara keseluruhan.
Kontributor : Gradciano Madomi Jawa