Hindari Kebocoran Data: Panduan Lengkap Memperbaiki HP Android yang Kena Hack

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Rabu, 10 Desember 2025 | 16:58 WIB
Hindari Kebocoran Data: Panduan Lengkap Memperbaiki HP Android yang Kena Hack
Ilustrasi HP Android di-hack - HP Android yang dihack mengacu pada situasi di mana perangkat Anda telah diakses secara ilegal oleh peretas, sering kali untuk mencuri data pribadi atau menginstal perangkat lunak berbahaya. (Pexels)

Saat ini, ponsel pintar menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, dengan meningkatnya penggunaan ponsel pintar, risiko peretasan atau hack pun semakin tinggi.

Dilansir dari WikiHow, jika Anda merasa ponsel Android telah diretas, jangan panik! Ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk memperbaiki masalah ini. 

Berikut adalah panduan lengkap untuk mengatasi peretasan dan melindungi data pribadi Anda.

Tanda-Tanda Ponsel Android Diretas

Jika ponsel Android Anda menunjukkan tanda-tanda seperti kinerja yang lambat dan munculnya banyak pop-up, bisa jadi ada malware yang mengganggu. 

Situasi ini juga sering disertai dengan iklan yang bermunculan dan permintaan pembayaran yang tidak diinginkan, serta masalah dengan baterai yang cepat habis. 

Selain itu, jika Anda menemukan aplikasi yang tidak pernah Anda pasang, hal ini juga merupakan pertanda bahwa ponsel Anda mungkin telah diakses oleh peretas. 

Aplikasi seperti itu sering kali tersembunyi, sehingga Anda perlu memeriksa bagian Aplikasi di pengaturan untuk pengaturan.

Lebih jauh lagi, jika Anda melihat aktivitas mencurigakan pada email atau aplikasi chat, seperti pesan yang tidak Anda kirim ke kontak tertentu.

Baca Juga: 5 HP Android yang Ada Fitur Foto Live Mulai 1 Jutaan, Tak Kalah dari iPhone

Ini bisa menjadi indikasi bahwa peretas menggunakan ponsel Anda untuk mengirim pesan dengan nomor atau alamat email Anda yang dipalsukan. 

Jangan lupa untuk memeriksa pemakaian paket data Anda; jika terasa lebih cepat habis dari biasanya tanpa alasan yang jelas, kemungkinan ada malware yang menggunakan internet Anda secara diam-diam. 

Untuk memastikan, buka pengaturan dan periksa penggunaan data, terutama dari aplikasi yang tidak dikenal, kecuali ada perubahan pada kebiasaan online Anda, seperti menonton video atau mengunduh file yang lebih baru-baru ini.

Menghapus Peretasan

Jika Anda mengirimkan bahwa perangkat Android Anda telah diretas, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mencoba ulang ponsel ke pengaturan pabrik. 

Jangan lupa untuk mencatat semua data penting dan memastikan bahwa akun Google Anda tersinkronisasi, sehingga Anda dapat memulihkan data tersebut setelah reset. 

Namun perlu diingat bahwa proses ini akan menghapus semua informasi di ponsel Anda. 

Selain itu, jika terdapat aplikasi aneh yang tidak Anda instal, Anda mungkin perlu masuk ke Safe Mode untuk dapat menghapus aplikasi tersebut tanpa kehilangan data penting. 

Untuk melakukannya, tekan dan tahan tombol daya sampai muncul pilihan reboot dan pilih Safe Mode.

Sebelum menghapus aplikasi, periksa terlebih dahulu aplikasi yang memiliki hak administrator. 

Anda bisa menemukan pengaturan dengan mencari opsi Aplikasi admin perangkat. Nonaktifkan hak administrator untuk aplikasi yang mencurigakan dan pastikan untuk menghapus aplikasi yang tidak diketahui dari perangkat Anda. 

Selain itu, hindari memasang aplikasi dari sumber yang tidak dikenal dengan menonaktifkan opsi tersebut di pengaturan aplikasi.

Penting juga untuk menghapus cache semua aplikasi untuk menghindari adanya data atau malware yang tersembunyi. 

Setelah itu, ganti kata sandi akun Google Anda agar lebih aman dan tidak dapat diakses oleh peretas. 

Jika setelah melakukan langkah-langkah ini ponsel Anda masih mengalami masalah, lakukan pemindaian menggunakan aplikasi antivirus yang tersedia di Play Store untuk mendeteksi ancaman yang mungkin ada. 

Jika semua usaha ini gagal memperbaiki masalah, terakhir, Anda perlu melakukan reset pabrik sebagai langkah terakhir untuk mengembalikan ponsel Anda ke kondisi semula.

Mencegah Peretasan di Masa Datang

Untuk menjaga keamanan ponsel Anda, penting untuk selalu memperbarui sistem operasi Android dan aplikasi dari Play Store agar mendapatkan patch keamanan terbaru. 

Saat menjelajahi internet, gunakan VPN untuk mengenkripsi aktivitas Anda, terutama ketika terhubung ke hotspot publik seperti di kafe atau kampus; pastikan untuk memilih VPN yang terpercaya, bukan yang gratis. 

Hindari me root ponsel Anda karena ini dapat membuka celah bagi serangan malware yang bisa menguasai hak administrator perangkat. 

Gantilah kata sandi untuk semua akun Anda dengan yang berbeda-beda, panjang, dan unik untuk meningkatkan keamanan, serta aktifkan autentikasi dua faktor jika tersedia.

Pastikan hanya menginstal aplikasi dari Play Store, karena aplikasi dari sumber lain mungkin tidak terjamin keamanannya dan dapat mengandung malware. 

Aktifkan fitur Google Play Protect untuk memeriksa aplikasi sebelum mengunduh, dan periksa bahwa fitur ini aktif di pengaturan Play Store. 

Jaga agar perangkat Android Anda selalu terlindungi dengan tidak mematikan layar, dan menggunakan metode biometrik seperti sidik jari atau pemindaian wajah. 

Pilih PIN yang sulit ditebak, karena angka sederhana seperti "12345" dapat dengan mudah diterka.

Berhati-hatilah terhadap upaya phishing; hindari mengeklik tautan mencurigakan dalam email atau pesan yang Anda terima, dan jangan memberikan informasi pribadi. 

Terakhir, hindari menggunakan stasiun pengisian daya untuk mengisi daya ponsel Anda, karena hal ini dapat membuka risiko "juice jacking," di mana ponsel Anda bisa terinfeksi malware. 

Sebaiknya gunakan charger pribadi untuk melindungi data Anda dari potensi pencurian data.

Kontributor : Laili Nur Fajar Firdayanti

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI