CEO Baru Mozilla Fokuskan Firefox pada AI yang Transparan dan Terpercaya

Ruth Meliana Suara.Com
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:27 WIB
CEO Baru Mozilla Fokuskan Firefox pada AI yang Transparan dan Terpercaya
Mozilla Firefox (XDA-Developers.com)

Suara.com - Mozilla memasuki babak baru kepemimpinan dengan menunjuk Anthony Enzor-DeMeo sebagai CEO Mozilla Corporation. Di tengah ketidakpastian industri teknologi dan pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (AI), Enzor-DeMeo menegaskan komitmennya untuk menjadikan Firefox sebagai peramban yang tidak hanya modern, tetapi juga terpercaya dan mudah dipahami pengguna. Langkah ini sekaligus menandai arah baru Mozilla dalam menghadapi persaingan browser dan ekosistem AI yang semakin padat.

Mengutip The Verge (16/12/2025), Mozilla berada dalam posisi yang tidak sederhana. Organisasi ini menaungi dua sisi berbeda: lembaga nirlaba yang memperjuangkan internet terbuka dan adil, serta entitas bisnis yang harus menghasilkan pendapatan. 

Dalam beberapa tahun terakhir, Mozilla melakukan restrukturisasi dan pemutusan hubungan kerja, di saat yang sama harus menjawab kritik soal ketergantungan finansial pada kesepakatan penempatan mesin pencari Google di Firefox. Situasi tersebut diperparah oleh ledakan AI yang mengubah lanskap teknologi dengan cepat.

Mengutip Blog Mozilla (16/12/2025), Enzor-DeMeo menyatakan bahwa kondisi ini justru membuka peluang. Ia menilai bahwa krisis kepercayaan terhadap teknologi, terutama AI, semakin terasa. Banyak pengguna mulai ragu bagaimana data mereka diproses dan digunakan. Mozilla ingin mengisi celah itu dengan menawarkan produk yang lebih jujur, transparan, dan memberi kendali penuh kepada pengguna.

Salah satu fokus utama Mozilla ke depan adalah menghadirkan AI Mode di Firefox, yang dijadwalkan meluncur tahun depan. Berbeda dengan pendekatan banyak perusahaan teknologi besar, Mozilla tidak berniat mengembangkan model bahasa raksasa (LLM) sendiri dalam waktu dekat. Sebaliknya, Firefox akan memberi pengguna kebebasan memilih model AI yang ingin mereka gunakan.

Pendekatan ini memungkinkan Firefox mendukung berbagai model, mulai dari model open-source yang dapat diakses publik, hingga model tertutup yang dihosting langsung oleh Mozilla di cloud mereka. Selain itu, Mozilla juga membuka kemungkinan integrasi dengan model AI populer dari perusahaan besar, meski tidak menyebutkan nama secara spesifik. Enzor-DeMeo menekankan bahwa Mozilla tidak memiliki insentif untuk memaksakan satu model tertentu kepada pengguna.

Enzor-DeMeo bukan sosok baru di Mozilla. Ia bergabung hampir setahun lalu dan memimpin pengembangan Firefox, produk paling penting bagi Mozilla. Firefox tidak hanya menjadi wajah perusahaan, tetapi juga sumber pendapatan utama dan sarana utama untuk menerapkan nilai-nilai Mozilla soal privasi, keterbukaan, dan kontrol pengguna. Sepanjang 2025, ia memimpin berbagai pembaruan Firefox, termasuk fitur grup tab, sambil merancang bagaimana AI bisa terintegrasi secara bertanggung jawab.

Kini, sebagai CEO, ia menegaskan bahwa prioritas utama Mozilla tetap membangun browser terbaik. Menurutnya, Firefox masih menjadi inti bisnis Mozilla, dan produk-produk baru ke depan kemungkinan besar akan terhubung langsung dengan browser tersebut. Salah satu contohnya adalah Mozilla VPN yang direncanakan akan terintegrasi lebih dalam dengan Firefox.

Di tengah gempuran dominasi Google Chrome, Enzor-DeMeo mengakui bahwa skala Firefox memang lebih kecil. Namun, dengan sekitar 200 juta pengguna aktif bulanan, Firefox masih memiliki jangkauan global yang signifikan. Ia juga menyebut bahwa Firefox menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik di platform seluler, menandakan bahwa minat terhadap alternatif browser masih ada, terutama di era AI.

Baca Juga: Percakapan AI Pengguna Diduga Dijual Lewat Ekstensi Browser

Mozilla juga menaruh perhatian besar pada model bisnis yang sejalan dengan kepercayaan pengguna. Enzor-DeMeo menegaskan bahwa Mozilla ingin mengembangkan pendapatan yang transparan dan dapat dipahami pengguna. Selain iklan dan langganan, Mozilla melihat peluang dari layanan tambahan seperti VPN bawaan dan layanan pemantauan kebocoran data.

Ia mengungkapkan bahwa secara teknis Mozilla bisa saja memblokir pemblokir iklan di Firefox dan memperoleh tambahan pendapatan besar. Namun, langkah tersebut dinilai bertentangan dengan misi Mozilla. Baginya, menjaga kepercayaan pengguna jauh lebih penting daripada mengejar keuntungan jangka pendek.

Dalam pernyataan resminya di Blog Mozilla (16/12/2025), Enzor-DeMeo menekankan bahwa kepercayaan akan menjadi isu utama dalam teknologi beberapa tahun ke depan. Ia melihat browser sebagai titik krusial di mana keputusan soal privasi, data, dan AI bertemu. Menurutnya, banyak pengalaman digital saat ini terasa personal, tetapi cara kerjanya sering kali tidak transparan.

Mozilla ingin menghadirkan perangkat lunak yang cepat dan modern, namun juga jujur tentang apa yang dilakukannya. Dalam visinya, AI harus selalu menjadi pilihan, bukan paksaan. Pengguna harus bisa memahami mengapa suatu fitur bekerja dengan cara tertentu dan dapat mematikannya dengan mudah jika tidak diinginkan.

Enzor-DeMeo juga menyampaikan terima kasih kepada Laura Chambers, CEO interim sebelumnya, yang memimpin Mozilla melalui periode penting, termasuk menghadapi perubahan besar akibat AI, pertumbuhan pengguna seluler Firefox, serta langkah awal diversifikasi pendapatan. Chambers akan kembali ke perannya di dewan direksi Mozilla.

Ke depan, Mozilla berambisi mengembangkan Firefox dari sekadar browser menjadi ekosistem perangkat lunak terpercaya. Firefox akan tetap menjadi jangkar utama, tetapi akan didukung oleh portofolio layanan lain yang sejalan dengan nilai Mozilla. Dalam tiga tahun ke depan, perusahaan berencana berinvestasi pada AI yang selaras dengan manifesto Mozilla dan mengurangi ketergantungan pada pendapatan pencarian.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI