Labuan Bajo Darurat Sampah Kaca! Aktivis Ini Bagikan Trik Kreatif Mengubah Botol Bekas Jadi Berkah

Rinaldi AbanBBC Suara.Com
Sabtu, 17 Mei 2025 | 10:00 WIB
Ilustrasi ChatGPT sampah menumpuk di jalan raya akibat pengelolaan dan perilaku warga yang buruk [Suara.com/Muhammad Yunus]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pegiat lingkungan, membagikan cara mengolah sampah botol kaca, yang kini mulai menumpuk di Labuan Bajo, gerbang menuju Taman Nasional Komodo. Kunjungan wisatawan di Taman Nasional Komodo setiap tahunnya kini melampaui populasi penduduk Kabupaten Manggarai Barat.

Setidaknya ratusan ribu turis datang setiap tahunnya. Pembangunan hotel dan restoran di jalan-jalan meliuk yang menghadap laut di Labuan Bajo pada 2025 ini dikebut agar para turis dapat menikmati waktu mereka sebelum melaut ke Taman Nasional Komodo yang dijuluki sebagai surga zaman jura itu.

Namun, untuk menekan jumlah sampah plastik yang meningkat setiap tahunnya, pemerintah setempat mengimbau pelaku usaha pariwisata untuk meninggalkan produk minuman kemasan plastik, dan beralih pada produk-produk berkemasan kaca. Lalu, muncul masalah baru.

Sampah botol kaca, pada 2024 lalu mencapai sekitar 2.065 ton, atau diperkirakan terdiri dari jutaan botol kaca. Marta Muslin (42 tahun), seorang pegiat lingkungan yang dalam dua dekade terakhir aktif dalam mencari solusi pengolahan sampah di Labuan Bajo, angkat bicara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI