Pengangguran di Amerika Diramal Tembus 247 Ribu

Jum'at, 06 Juni 2025 | 15:26 WIB
Pengangguran di Amerika Diramal Tembus 247 Ribu
Ilustrasi pengangguran. (Pexels.com/nathan-cowley)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengajuan tunjangan pengangguran AS naik ke level tertinggi dalam delapan bulan minggu lalu. Adapun, pengangguran ini meningkat imbas ketidakpastian tentang perang tarif yang dibuat Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Dilansir Japan Today, pengangguran di Amerika naik 8.000 menjadi 247.000 hingga 31 Mei. Berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja mengatakan mengklakm bahwa pengangguran lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

Untuk itu analis ketenagakerjaan telah memperkirakan 237.000 bakal pengangguran di Amerika pada tahun ini.Tentunya, ini membuat permohonan mingguan untuk tunjangan pengangguran meningmat tajam sejak COVID-19. 

Tidak hanya itu, beberapa perusahaan telah menurunkan ekspektasi penjualan dan laba mereka untuk tahun 2025. Beberapa perusahaan mengalami kerugian.

Hal ini membuat pemutusan hubungan kerja meningkat.  Sementara itu, rencsna Trump telah menghentikan atau mengurangi banyak ancaman tarifnya, kekhawatiran tetap ada bahwa perlambatan ekonomi global yang disebabkan oleh tarif dapat merusak pasar tenaga kerja AS yang selama ini kuat.

Pada awal Mei, Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan pinjamannya pada 4,3% untuk pertemuan ketiga berturut-turut setelah memangkasnya tiga kali pada akhir tahun lalu.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan potensi pengangguran dan inflasi yang lebih tinggi meningkat, kombinasi yang tidak biasa yang mempersulit mandat ganda bank sentral untuk mengendalikan harga dan menjaga pengangguran tetap rendah. Powell mengatakan bahwa tarif telah meredam sentimen konsumen dan bisnis.

Awal minggu ini, pemerintah melaporkan bahwa lowongan pekerjaan AS meningkat secara tak terduga pada bulan April, tetapi data lain menunjukkan bahwa orang Amerika kurang optimis tentang pasar tenaga kerja.

Laporan hari Selasa menunjukkan bahwa jumlah orang Amerika yang berhenti dari pekerjaan mereka — tanda kepercayaan pada prospek mereka — turun, sementara PHK meningkat. Dan dalam tanda lain pasar kerja telah mendingin dari ledakan perekrutan tahun 2021-2023, Departemen Tenaga Kerja melaporkan satu pekerjaan untuk setiap orang yang menganggur. Pada bulan Desember 2022, terdapat dua lowongan pekerjaan untuk setiap warga Amerika yang menganggur.

Baca Juga: Komnas HAM: 8 Ribu Lebih Pekerja di PHK Sepanjang Januari-Maret 2025

Laporan ketenagakerjaan bulanan yang lebih komprehensif dari Departemen Tenaga Kerja akan dirilis pada hari Jumat, dengan para analis memperkirakan bahwa pengusaha AS menambah 130.000 pekerjaan pada bulan Mei, turun dari 177.000 pada bulan April.

Pemerintah memperkirakan bahwa ekonomi AS menyusut pada kecepatan tahunan 0,2% pada kuartal pertama tahun 2025, sedikit meningkat dari perkiraan awalnya. 

Pertumbuhan melambat karena lonjakan impor karena perusahaan-perusahaan di AS mencoba mendatangkan barang-barang asing sebelum tarif besar Trump mulai berlaku.

Trump berupaya membentuk kembali ekonomi global dengan menaikkan pajak impor secara drastis untuk meremajakan sektor manufaktur AS. Presiden juga telah berupaya mengurangi jumlah tenaga kerja pemerintah federal secara drastis, tetapi banyak dari pemotongan tersebut yang ditentang di pengadilan dan Kongres.

Dalam pengajuan peraturan pada Kamis pagi, perusahaan barang konsumsi kemasan Procter & Gamble mengatakan pihaknya memperkirakan akan memangkas 7.000 pekerjaan — sekitar 15% dari tenaga kerja nonmanufakturnya — sebagai bagian dari rencana restrukturisasi dua tahun.

Perusahaan lain yang telah mengumumkan pemutusan hubungan kerja tahun ini termasuk Workday, Dow, CNN, Starbucks, Southwest Airlines, Microsoft dan perusahaan induk Facebook Meta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI