Proyeksi IMF Pengangguran RI Tertinggi ke-2 di Asia, Begini Kata Istana

Selasa, 03 Juni 2025 | 19:05 WIB
Proyeksi IMF Pengangguran RI Tertinggi ke-2 di Asia, Begini Kata Istana
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi merespons proyeksi International Monetary Fund (IMF) soal angka pengangguran di Indonesia pada 2025 akan mencapai 5,0 persen.

Menurut Hasan Nasbi, analisis dari IMF tersebut menjadi masukan bagi pemerintah untuk melakukan antisipasi.

Diketahui, proyeksi dari IMF itu membuat angka pengangguran di Indonesia menjadi tertinggi nomor dua di kawasan Asia setelah China yang konsisten menyentuh angka 5,1% sejak tahun lalu.

Adapun proyeksi IMF tertuang dalam World Economic Outlook edisi April 2025, menyebut angka pengangguran Indonesia akan naik, menjadi 5,1% pada 2026 mendatang.

"Ya analisis dari lembaga-lembaga seperti IMF tentu jadi masukan yang sangat penting bagi pemerintah untuk antisipasi, untuk menjaga supaya kita tetap baik ekonominya, menjaga supaya pertumbuhannya juga lebih baik lagi. Ini masukan lah," kata Hasan di kantor PCO di Gedung Kwarnas, Selasa (3/6/2025).

Meski demikian, Hasan membeberkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru. Ia berujar angka pengangguran terbuka justru mengalami penurunan.

"Sampai bulan ini justru angka pengangguran terbuka itu turun dari 4,8 ke 4,7. 4,82 ke 4,76. Itu artinya angka pengangguran orang-orang yang benar-benar nganggur itu turun," kata Hasan.

Sementara itu, masih berdasarkan data BPS, Hasan berujar angka pekerja penuh waktu mengalami kenaikan dari 65,6 persen menjadi 66,2 persen.

"Hampir 1 persen. Yang setengah pengangguran itu juga turun. Dari 8,5 menjadi 8, 8 persen. Jadi ada indikator-indikator yang menunjukkan bahwa memang terjadi pemutusan hubungan kerja. Tapi penciptaan lapangan kerja baru juga terjadi dan itu lebih banyak," kata Hasan.

Baca Juga: Job Fair Bekasi: Alarm Krisis Lapangan Kerja dan Potensi Kriminalitas?

Sementara untuk pengangguran absolut, Hasan mengatakan ada tambahan sekitar 83 ribu orang. Tetapi ia menegaskan penambahan angka penganguran absolut tidak hanya karena PHK, melainkan dari peningkatan jumlah usia angkatan kerja.

"Saya tiba-tiba dari anak sekolah, selesai sekolah, jadi angkatan kerja baru kan, belum dapat kerja. Jadi itu yang disebut dengan pengangguran absolut, jumlahnya bertambah 83 ribu karena ada usia-usia yang masuk ke dalam usia kerja," kata Hasan.

"Jadi sejauh ini, indikator-indikator yang seperti ini, kita masih cukup baik dan masih cukup untuk membuat bangsa kita optimis, dan ke depan tentu pemerintah akan mengeluarkan berbagai kebijakan-kebijakan," sambungnya.

Menaker Klaim Pengangguran Turun

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyatakan tingkat pengangguran pada Februari 2025 sebagaimana data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) sebesar 4,76 persen, turun 0,06 persen poin dibandingkan dengan angka pada Februari 2024.

Yassierli menyebut angka itu saat merespons pertanyaan mengenai proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) yang memprediksi tingkat pengangguran (unemployment rate) di Indonesia mencapai 5 persen pada 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI