Infografis
Suara.com - Pendaftaran beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Gelombang II untuk jenjang S-2 dan S-3 tahun ini sudah dibuka. Pendaftaran bakal berlangsung 30 Juni – 31 Juli 2025/ Sudah menjadi rahasia umum jika LPDP merupakan beasiswa yang sangat popular di Indonesia, dengan tingkat persaingan yang ketat. Kamu yang enggan bersaing di beasiswa besutan pemerintah republik ini, masih ada sederet beasiswa lain yang bisa membawamu berkuliah di luar negeri. Beasiswa ini tentu saja tak kalah bergengsi, bahkan bisa membantumu memiliki relasi internasional, terutama dari negara – negara pemberi beasiswa. Berikut adalah daftar beasiswa selain LPDP yang membuak pendaftaran pada periode Juli – Agustus 2025.
1. INPEX Shcolarship Jepang
Bercita – cita untuk berkuliah master di Negeri Sakura? Beasiswa INPEX yang pendaftarannya dibuka per Juli – Oktober 2025 untuk periode perkuliahan tahun 2026 bisa menjadi opsi. Beasiswa ini terbuka untuk sebagian besar rumpun ilmu sains. Penerima beasiswa ini bakal menerima biaya pendidikan penuh, tiket pesawat pp, asuransi, dan biaya hidup senilai belasan juta rupiah per bulan. INPEX dikelola oleh yayasan di bawah INPEX Corporation – salah satunya Indonesia Petroleum Ltd- dan pertujuan untuk memberikan beasiswa pendidikan bagi pelajar internasional.
Selain itu, mulai tahun 2025, Yayasan telah meluncurkan Program Beasiswa Pelajar Pertukaran untuk mendukung mahasiswa pertukaran dari universitas luar negeri yang belajar di universitas Jepang, dan Program Pertukaran Internasional ISF untuk mengundang pelajar SMA dari Indonesia, Australia, dan Uni Emirat Arab ke Jepang untuk berinteraksi dengan pelajar SMA Jepang.
2. DAAD Jerman
Beasiswa Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD) untuk perjalanan studi yang mengesankan Jerman bisa kamu pilih sebagai opsi bagi yang ingin belajar di negeri yang terkenal akan teknologinya ini. Beasiswa DAAD terbuka untuk jenjang master, doktor, hingga post-doctoral. Pendaftaran tiap tahun akan dibuka mulai Agustus – November. Beasiswa ini bersifat fully-funded sehingga seluruh biaya baik biaya studi, penelitian, transportasi, hingga biaya hidup ditanggung oleh pemerintah Jerman.
3. Chevening Scholarship
Pendaftaran beasiswa pemerintah Inggris untuk jenjang S-2 ini dibuka mulai Agustus 2025 untuk periode perkuliahan 2026. Bagi kamu penerima beasiswa Chevening, setumpuk benefit akan didapatkan. Bukan hanya lantaran bisa berkuliah secara cuma – cuma di Negeri Ratu Elizabeth, Chevening juga akan mempertemukanmu dengan masyarakat internasional. Pasalnya, beasiswa ini dibuka untuk kandidat dari seluruh dunia, bukan hanya Indonesia, dan terkenal sebagai salah satu beasiswa dengan tingkat persaingan paling ketat.
Chevening juga tak memberlakukan satu rumpun ilmu prioritas layaknya beasiswa lain. Pelamar bisa memilih jurusan apapun asalkan relevan dengan profil diri, tujuan, dan tersedia di kampus – kampus di Inggris. Beasiswa ini tak memberlakukan batasan usia pelamar sehingga bisa dijangkau oleh lebih banyak kalangan. Di samping itu, beasiswa Chevening juga bisa menjadi kesempatan kedua buat kamu yang sudah pernah S-2.
Baca Juga: Mengatasi Data Diri Tidak Muncul di PIP Kemendikbudristek
4. Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB)
Bukan hanya dari kalangan internasional, pemerintah Indonesia pun memiliki beasiswa unggulan lain yakni Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB). Beasiswa ini menyediakan kesempatan untuk merasakan kuliah di luar negeri bagi pelajar Indonesia di jenjang S-2.
BIB merupakan skema beasiswa prestisius kolaborasi antara Kementerian Agama dan LPDP Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk masyarakat Indonesia yang ingin mengembangakan karier, pengalaman, dan jaringan kampus di dalam dan luar negeri. Pendaftarannya dibuka sejak Juni hingga Juli 2025.
Melalui program gelar (degree program) maupun program non-gelar (non-degree program), Beasiswa Indonesia Bangkit berkomitmen untuk menyiapkan pemimpin, pendidik, dan profesional masa depan serta mendorong inovasi demi terwujudnya Indonesia yang rukun dan harmonis. Beasiswa Indonesia Bangkit terus bergerak menuju kualitas sumber daya manusia yang memiliki daya saing tinggi, bukan hanya pada skala lokal, namun juga skala regional bahkan internasional
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
