"Kok lumayan lagi? Saya lihat ini malah bagus semuanya. Ini dari yang saya lihat di Entikong, Badau. Ini bagus desainnya, masih dibilang lumayan. Saya pikir bakal bilang bagus banget Pak," kata Presiden.
Boni menjelaskan bahwa perkantoran di PLBN sudah bagus, tapi perkantoran yang berada di luar PLBN Aruk sudah baik dibandingkan beberapa tahun yang lalu. "Dulu terbuat dari papan, sekarang sudah lumayan karena mulai permanen," ucap Boni.
Di hadapan para masyarakat Sambas, Kepala Negara sekaligus mengingatkan soal keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Di Indonesia terdapat 174 suku bahkan suku Dayak memiliki 152 sub suku dengan bahasa yang berbeda-beda. "Di negara manapun tidak ada, paling tiga atau dua (suku)," kata Jokowi.
Dia mengajak masyarakat yang hadir untuk kembali memahami Pancasila dan segala keberagaman yang dimiliki bangsa.
"Sehingga kalau kita satu NKRI, betul-betul bersatu semuanya, rukun semuanya, akan punya kekuatan besar bangsa kita," ucapnya.
Pemahaman masyarakat akan kebhinnekaan amat diperlukan bangsa ini. Apalagi bila mengingat visi besar menuju Indonesia Emas di tahun 2045, kerukunan di tengah keberagaman yang menjadi kekuatan pemersatu bangsa jelas memegang peranan penting. Dimana pada tahun tersebut, PDB Indonesia diperkirakan mencapai 9,1 triliun Dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp120 ribu triliun dan pendapatan per kapita berada pada 29 ribu Dolar AS, dimana saat ini baru 3.250 Dolar AS.
"Pada 2045 kita akan berada pada posisi Indonesia Emas. Dengan catatan kita bersatu dan kerja keras, tidak ada yang saling bergesekan baik di daerah maupun pusat, semua satu bekerja pada target dan fokus pada titik yang sama. Kita akan berada pada empat besar ekonomi terkuat di dunia," terang dia.
Tampak hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam peresmian PLBN ini, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono dan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis.
Baca Juga: Hari Kedua di Kalbar, Presiden Jokowi Meresmikan PLBN Aruk