Intip Prospek WSBP di Tengah Besarnya Kebutuhan Infrastruktur

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 07 Februari 2019 | 09:22 WIB
Intip Prospek WSBP di Tengah Besarnya Kebutuhan Infrastruktur
Ilustrasi proyek percepatan pembangunan infrastruktur.

“Pada 2019, perseroan menargetkan laba naik sekitar 19% dibandingkan 2018. Perusahaan juga menargetkan nilai kontrak baru 2019 sebesar Rp 10,39 triliun, baik dari proyek internal maupun eksternal,” kata Direktur Utama WSBP Jarot Subana dalam keterangannya, Kamis (7/2/2019).

Perseroan optimistis pendapatan 2019 mencapai Rp 9,37 triliun dan laba bersih Rp 1,31 triliun. Adapun anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini sebesar Rp 922,96 miliar.

Sementara itu, pada akhir 2018, WSBP telah menerima pembayaran sebesar Rp 1,8 triliun untuk proyek turnkey jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) dan proyek lainnya.

Dengan pembayaran tersebut, Waskita Precast dapat menutup akhir 2018 dengan membukukan arus kas (cashflow) operasional sekitar Rp 1,4 triliun, naik bila dibandingkan 2017 yang minus Rp 2,4 triliun dan 2016 yang minus Rp 3 triliun.

"Pada 2018, arus kas dari operasional perusahaan surplus. Penerimaan termin yang masuk sampai November sebesar Rp 9,6 triliun, lalu kami terima lagi termasuk dari proyek lainnya sebesar Rp 1,8 triliun pada akhir 2018. Jadi, totalnya sekitar Rp 11,4 triliun,” ungkap Direktur Keuangan WSBP Anton YT Nugroho.

WSBP telah menuntaskan proyek tol Becakayu yang merupakan proyek turnkey pertama perseroan. Proyek turnkey memiliki margin yang lebih besar dibandingkan non-turnkey.

Namun, sebagai kompensasi, kontraktor harus siap pendanaan sampai proyek selesai.

Prospek Harga Saham WSBP

Kalangan analis menilai saham WSBP menarik untuk dimasukan ke dalam portofolio investasi. Selain itu, strategi manajemen menjadikan WSBP sebagai perusahaan pracetak terintegrasi dari hulu ke hilir juga bakal memperkuat prospek usaha perseroan ke depan.

Baca Juga: Lewat Tol Trans Jawa, Ongkos Distribusi Logistik Malah Naik 100 Persen

Adapun strategi perseroan untuk mengurangi proyek turnkey menjadi tambahan sentimen positif terhadap pergerakan harga sahamnya.

Research Associate MNC Sekuritas, Muhammad Rudy Setiawan dalam risetnya mengungkapkan, pihaknya mempertahankan proyeksi kontinuitas pertumbuhan kinerja keuangan WSBP ke depan.

Laba bersih WSBP diperkirakan meningkat menjadi Rp 1,39 triliun pada 2019 dibandingkan target 2018 sebesar Rp 1,2 triliun dan perolehan tahun 2017 yang sebesar Rp 1 triliun.

Pendapatan WSBP juga diproyeksi meningkat menjadi Rp 9,47 triliun pada 2019 dibandingkan target 2018 yang sebesar Rp 8,49 triliun dan realisasi tahun 2017 yang sebesar Rp 7,1 triliun.

Menurut dia, keinginan manajemen untuk menerapkan integrasi bisnis mulai dari hulu ke hilir akan berdampak terhadap kenaikan margin keuntungan perseroan dalam jangka panjang.

Integrasi bisnis akan dilaksanakan dengan mengakuisisi perusahaan penyedia bahan baku produksi, seperti tambang pasir, produsen besi, dan lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI