Suara.com - Chief Technology Officer (CTO) Indonesia Bitcoin and Crypto Asset Exchange (Indodax) William Sutanto mengakui sistem Decentralized Finance (DeFi) paling diminati di dunia aset kripto. DeFi merupakan sistem moneter yang terbuka (open finance) yang dibangun di atas teknologi blockchain dan memiliki sifat desentralisasi.
DeFi memungkinkan orang-orang untuk dapat mendapatkan pinjaman dengan menjaminkan aset kripto yang mereka miliki.
Sebaliknya, DeFi juga bisa mendapatkan bunga dengan menjaminkan aset kripto yang dimiliki. Seluruh sistemnya berjalan otomatis menggunakan teknologi blockchain tanpa ada admin yang mengontrol.
"DeFi merupakan ekosistem baru di dalam dunia blockchain yang bisa menjawab kebutuhan para developer (pengembang) blockchain yang membutuhkan pendanaan," ujar William dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 14 Oktober 2020.
William mempercayai DeFi akan menjadi solusi masa depan sebagai mekanisme tabungan (saving) dan pembiayaan (lending). Pasalnya, DeFi akan terus melahirkan inovasi-inovasi baru yang nantinya akan mempermudah transaksi keuangan digital.
"Seluruh developer terus berinovasi di sistem DeFi. Nantinya, DeFi akan semakin ramai dan benar-benar hadir untuk menjadi solusi atas permasalahan keuangan di seluruh dunia," sebut William.
Di sisi lain, perkembangan blockchain dan cryptocurrency melahirkan inovasi baru yang berujung pada pembuatan token untuk menjalankan ekosistem blockchain yang dibentuk. Sekelompok programmer open source baru-baru ini menciptakan Tadpole Finance.
William mengungkapkan, Tadpole Finance merupakan inovasi eksperimen DeFi berbasis blockchain yang berjalan otomatis tanpa ada perusahaan yang mengatur.
Tadpole Finance didirikan atas dasar tingginya minat DeFi di dunia aset kripto. Meskipun masih experiment project di bidang blockchain, Tadpole diharapkan dapat merevolusi dunia finansial ke depannya.
Baca Juga: Simpan Aset Kripto di ZipUp Bisa Bikin Untung
Selain itu, proyek ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan para pengembang blockchain yang membutuhkan ekosistem. Dengan adanya proyek ini, William berharap pengembang atau pegiat teknologi di Indonesia bisa melek dengan dunia blockchain.