"Biasanya perusahaan menara himpun pendanaan dari obligasi atau pinjaman. Kalau dilihat berita sebulan terakhir, mereka aktif lakukan aksi korporasi untuk mencari pendanaan dari pasar uang," katanya.
Dalam catatan, belum lama ini Tower Bersama menandatangani unsecured revolving credit facility senilai 275 juta dolar AS atau setara Rp 4,1 triliun. Penandatanganan fasilitas pinjaman dari sejumlah bank ini dilakukan pada 20 Januari.
Sementara kabarnya Telkom berencana akan membawa Mitratel melantai di bursa pada kuartal keempat 2021 atau semester pertama 2022. Menambah portfolio berkualitas bagi Mitratel akan meningkatkan ekuitas perusahaan kala masuk bursa nantinya.