Dukungan Pemerintah juga merupakan suatu hal penting dalam IEECCE 2021 dengan hadirnya para Keynote Speakers yang sebagian besar terdiri dari para Menteri Kabinet Kerja yang membidangi isu-isu terkait energi yang dibahas dalam Event ini.
“Kesediaan Bapak-bapak Menteri untuk berpartisipasi dalam Event ini kami rasakan sebagai dukungan besar pemerintah kepada perjuangan MASKEEI dalam mengadvokasi, mempromosikan dan mendorong peningkatan upaya Efisiensi dan Konservasi Energi, serta mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah yang mendukung upaya-upaya tersebut di masyarakat, demi tercapainya sasaran Pembangunan Rendah Karbon dan berkelanjutan, serta dalam rangka melakukan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim global, sebagaimana yang dicantumkan dalam dokumen Nationally Determined Contribution sebagai wujud tanggung Jawab Indonesia dalam upaya-upaya global terkait perubahan iklim sebagaimana disepakati dalam Perjanjian Paris tahun 2015”, kata Jon Respati.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bakal terus mengembangkan konsep Transit Oriented Development (TOD), hal ini untuk mengurangi jumlah pengguna kendaraan pribadi.
Selain itu, upaya ini juga sebagai tindakan untuk menghindari kemacetan, polusi udara, dan emisi gas rumah kaca.
Konsep TOD adalah hunian yang terhubung dengan sarana transportasi. Sehingga, masyarakat tak perlu menggunakan kendaraan pribadinya untuk menuju ke kantor.
"Hal ini juga dapat meningkatkan jumlah penumpang transit, meningkatkan akses bagi orang untuk bepergian, dan menciptakan komunitas pejalan kaki untuk mengakomodasi orang untuk hidup lebih sehat," ujar Menhub.
Dalam pendekatan Shift, tutur Menhub, ia akan mengoptimalkan transportasi massal di berbagai daerah untuk memungkinkan perpindahan masyarakat dari transportasi pribadi ke transportasi massal dengan meningkatkan kualitas layanan transportasi umum, memberikan subsidi, dan mendorong program Buy The Service.
Dalam pendekatan Improve, penggunaan teknologi canggih untuk membantu mengatur lalu lintas atau manajemen transportasi dan fasilitas transportasi telah dimanfaatkan untuk memungkinkan penggunaan energi yang efisien yang dapat diimplementasikan dalam bentuk kendaraan listrik, teknologi tenaga surya, dan bahan bakar nabati.
"Sebagai implementasi dari kebijakan nasional kita, transportasi sebagai bagian dari sektor energi diamanatkan untuk melaksanakan efisiensi energi dan konservasi energi, salah satunya dengan memanfaatkan kendaraan listrik," kata Budi.
Baca Juga: Maskeei Menggelar Konferensi Energi Bersih, Sebutkan Kendaraan Listrik
Kementerian Perhubungan juga sudah menerapkan penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas. Sampai saat ini, pihaknya telah menggunakan 26 unit kendaraan listrik dan 43 unit lagi akan dipesan secara berkala untuk pejabat kantor pusat, dan jumlah itu bisa bertambah.
"Selanjutnya, kita perlu menyiapkan stasiun pengisian kendaraan listrik yang ramah lingkungan seiring dengan pelaksanaan program ini," ucap dia.
“Kami berharap Event ini akan bermanfaat dan memberi sumbangan dan dorongan pada upaya peningkatan efisiensi energi dan pengembangan energi bersih dalam rangka menjawab tantangan Transisi Energi global menuju pemanfaatan energi bersih (clean energy) untuk pembangunan berkelanjutan”, tutup Jon Respati.