Ketimpangan antara Laki-laki dan Perempuan Semakin Lebar akibat Covid-19

Rabu, 16 Juni 2021 | 16:43 WIB
Ketimpangan antara Laki-laki dan Perempuan Semakin Lebar akibat Covid-19
Kesetaraan Gender [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketimpangan berbasis gender antara lelaki dan perempuan semakin melebar pada masa pandemi covid-19.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, selama wabah, kesetaraan gender sebagai bagian integral dari tujuan pembangunan berkelanjutan, masih belum merata.

Merujuk data indeks gender Sustainable Development Goals (SDG), 40 persen anak perempuan dan wanita dewasa akan tinggal di negara-negara yang bias gendernya tinggi pada tahun 2030.

Sementara itu, indeks ketimpangan gender Indonesia, secara konsisten menurun dalam kurun 2015-2019.

Tahun 2015, indeks ketimpangan gender nasional adalah 0,466. Indeks itu turun menjadi 0,421 hanya selang 4 tahun.

Kesenjangan berbasis gender itu terdapat di banyak sektor, yakni kesehatan, pendidikan, serta pengeluaran per kapita.

"Ketimpangan antara perempuan dan laki-laki juga semakin terlihat akibat covid-19. Seperti situasi global, perempuan terpapar resesi besar,” kata Sri Mulyani pada webinar Platform for Collaboration on Tax (PCT)Tax & SDGs Event Series: Tax and Gender Workshop, Rabu (16/6/2021).

Dia mengatakan, kebijakan yang peka gender dan mendukung partisipasi angkatan kerja perempuan telah menjadi bagian penting dari komitmen pemerintah Indonesia.

Ini tergambar dari sejumlah perundang-undangan dan juga penyelarasan agenda pembangunan nasional dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga: Sri Mulyani Ingin Sistem Perpajakan Turut Mendukung Kesetaraan Gender

Kementerian Keuangan juga telah mengembangkan alat analisis untuk perencanaan penganggaran, serta pengawasan dan evaluasi dalam pelaksanaan program pengarusutamaan gender.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI