IPCIC Jadi Salah Satu Solusi Pengelolaan Sampah Plastik di Indonesia

Iwan Supriyatna Suara.Com
Sabtu, 26 Juni 2021 | 10:00 WIB
IPCIC Jadi Salah Satu Solusi Pengelolaan Sampah Plastik di Indonesia
Ilustrasi Sampah Plastik.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Melihat kenyataan tersebut, peningkatan peran pekerja sektor informal dalam ekosistem pengelolaan sampah nasional sangat penting.

Untuk pengelolaan sampah plastik saja misalnya, data NPAP mengatakan sektor ini mengumpulkan lebih dari 1 juta ton sampah plastik, dengan sekitar 500.000 ton sampah plastik (atau 7% dari total sampah plastik nasional) didapatkan langsung dari daerah pemukiman dan 560.000 ton plastik dari lokasi transit dan tempat pembuangan akhir.

Oleh karena itu, penyelesaian masalah plastik di Indonesia mau tidak mau harus melibatkan sektor informal.

Untuk memaksimalkan kontribusi pekerja informal terhadap pengurangan polusi plastik, Rencana Aksi Multi-Stakeholder NPAP mengusulkan untuk mengintegrasikan dan mendukung pekerja informal dalam sistem pengelolaan sampah dan daur ulang, memastikan kondisi kerja dan upah layak , lingkungan kerja yang aman dan bermartabat, serta merancang sistem pengelolaan sampah yang melibatkan sektor informal dalam kegiatan pengumpulan dan pemilahan.

Perbaikan ini hanya mungkin terjadi jika para pemangku kepentingan berkolaborasi dan menghubungkan kegiatan mereka. IPCIC bertujuan untuk memungkinkan perkembangan ini dengan memfasilitasi pembentukan kemitraan dan konektivitas di seluruh sektor pengelolaan sampah.

Program Lanjutan Untuk Inovator Terpilih

Para peserta yang terpilih akan diberikan dukungan lanjutan melalui program akselerator selama tiga bulan untuk meningkatkan kualitas solusi, mempersiapkan mereka memasuki pasar Indonesia, serta menghubungkan mereka ke calon partner dan investor.

Program akan dibuka dengan serangkaian kegiatan onboarding dan Kick Off Summit. Dalam kegiatan ini, para peserta akan dipertemukan dengan para mentor dan stakeholder terkait, serta mendapatkan sesi pengetahuan mengenai sistem penanganan sampah di Indonesia khususnya dalam kaitannya dengan sektor informal.

Inovator terpilih juga akan menetapkan prioritas selama tiga bulan ke depan berdasarkan masukan dari berbagai stakeholder dalam sesi impact rotation dan baseline assessment. Selain itu kami berharap melalui serangkaian kegiatan ini, peserta terbiasa dengan pola pikir kolaboratif dan terbuka.

Baca Juga: Berkat Bank Sampah, Lebih dari 16 Ribu Ton Sampah Berhasil Diolah

Para peserta terpilih juga akan mendapatkan akses jaringan pemangku kepentingan utama, para pakar di sektor persampahan, dan jaringan investor. Hal ini akan diwujudkan oleh OPPA dalam kapasitasnya sebagai pembangun ekosistem inovasi sosial, dengan dukungan The Incubation Network (TIN) - inisiatif regional antara SecondMuse, The Circulate Initiative (TCI), the Alliance to End Plastic Waste (AEPW), dan Global Affairs Canada (GAC) (GAC).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI