Memperingati Sumpah Pemuda Dengan Semangat Membangun Negeri Dalam Keberagaman

Jum'at, 29 Oktober 2021 | 05:26 WIB
Memperingati Sumpah Pemuda Dengan Semangat Membangun Negeri Dalam Keberagaman
Diskusi publik virtual memperingati hari Sumpah Pemuda 2021 bertajuk ‘Semangat Membangun Negeri dalam Harmoni Keberagaman Indonesia’.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kepala Badan Pengawas Obat Makanan (Badan POM), Penny K. Lukito mengatakan, pandemi Covid-19 yang masih berlangsung semakin menyadarkan kita bahwa kita perlu membangun bangsa yang kuat, bangsa yang bisa bekerjasama dengan pihak lain.

“Pandemi Covid-19 juga memberikan hikmah, menyadarkan kepada kita tentang pentingnya penguatan kesehatan nasional dan pentingnya secara individu tumbuh kesadaan pentingnya daya tahan tubuh kita,” kata Penny K Lukito.

Masa pandemi juga menguatkan kita kebutuhan akan kemandirian tentang kemandirian obat dan vaksin. Antara lain, pertama. Kebijakan dan regulasi tentang sistem pelayanan kesehatan yang antisipatif merespon kebutuhan masyarakat.
Kedua, eksosistem riset dan pengembangan obat yang inovatif dan terdepan. Ketiga, kemandirian dalam proses produksi dan distribusi kebutuhan dasar masyarakat.

“Keempat, edukasi masyarakat yang menerus, berkelanjutran sehingga terbangun upaya promotif dan preventif di masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan berkualitas,” terangnya.

Indonesia harus mampu mandiri dalam produski vaksin melalui vaksin yang dikembangkan dan diproduksi sendiri sehingga bisa keluar dari pandemi krisis, dan tentunya krisis ekonomi.

“Mari kita terus memberikan pemikiran dan kontribusi yang baik bagi bangsa kita untuk menjadi pemenang yang mandiri terutama pengembangan riset, scientific dan bermanfaat bagi kualitas hidup manusia,” kata Penny K Lukito.

Menteri Agama K.H. Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan keragaman di Indonesia hendaklah dikelola dengan baik. Hal ini agar masyarakat bisa saling melengkapi dan mewujudkan kehidupan yang rukun dan damai serta menghindari adanya masyarakat yang merasa superior diantara yang lainnya.

“Perbedaan ini harus mendapatkan ruang yang cukup untuk berekspresi dan memunculkan eksistensinya karena yang melalui ruang ini bisa dibangun kesadaran hidup bersama agar masing-masing yang berbeda beda ini tidak tumbuh egoisme yang kemudian menganggap dirinya paling superior dan merasa memiliki privilege, sementara yang lain tidak,” tuturnya.

Selain narasumber di atas, diskusi publik ini juga menghadirkan para narasumber milenial. Antara lain, Kusuma Ida Anjani (Direktur Pengembangan Bisnis dan Inovasi Mustika Ratu), Alissa Qotrunnada Munawaroh (National Director of Gusdurian Network Indonesia/GNI), Selwas Taborat (Diplomat RI), Barijani Mahesa Putra (Atlet PON XX Cabor Sepatu Roda), dan Sarah Monica (Peneliti Muda AWCPH UI).

Baca Juga: Peringati Sumpah Pemuda, Anies Cs Tanding Bola Hadapi DPRD DKI di Lapangan Latihan JIS

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI