Sejak bulan Agustus 2021 pembayaran keuntungan dari investasi masih berjalan dengan baik, tanpa ada masalah.
"Tanggal 31 Maret 2021 dia masih ngabarin saya. Dia bilang, 'ini yang inves tasi Rp 1,1 juta kakak lanjut enggak?' Saya bilang enggak, soalnya saya mau cairin utk persalinan," tutur Dede.
Namun pada tanggal 3 April 2022, kata Dede, Dinda tiba-tiba menghilang tanpa kabar.
"Kemudian di tanggal 3 April di grup rame banget, bahwa Dinda hilang dan aku WA di tanggal 4 April masih aktif, masih ceklis dua. Dia online tapi dia enggak baca. Tangal 5 April dia ceklis satu, sampai sekarang hilang," kata dia.
Kekinia Dede mengaku kebingunan untuk menghubungi Dinda, apalagi dia sama sekali tidak mengenalnya. Perkenalan mereka hanya lewat adik iparnya. Adik iparnya pun turut menjadi terduga korban, dengan nilai investasi Rp 44 juta.
Dinda pun berharap agar kepolisan segera mengungkap kasus ini. Belakangan diketahuinya, bukan hanya dia yang menjadi korban, namun ada puluhan orang lainnya dengan total kerugian mencapai Rp 7 miliar lebih.
Kasus ini pun telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya dengan nomor laporan LP /B/2.152/IV/2022/SPKT/Polda Metro Jaya, Tanggal 27 April 2022.