- PU bergeser fokus: Enabler efisiensi investasi sektor produktif, bukan sekadar investor.
- Strategi TKDN & ICOR: Infrastruktur dorong efisiensi (penurunan ICOR), capai target 8%.
- KemenPU raih P2DN: Bukti konsistensi dalam mengarahkan belanja infrastruktur.
Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) menegaskan perannya yang makin strategis dalam peta jalan ekonomi nasional.
Fokus Kementerian PU bergeser dari sekadar investasi infrastruktur fisik menuju peran sebagai enabler utama pertumbuhan ekonomi.
Artinya, nilai keberhasilan tidak lagi diukur dari besarnya anggaran yang dibelanjakan, tetapi dari kemampuan infrastruktur tersebut menciptakan efisiensi investasi di sektor produktif, mendukung pengentasan kemiskinan, dan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi.
Pendekatan baru ini termuat dalam Tri Asa Pembangunan Infrastruktur, atau PU 608, yang menjadi arah baru untuk pembangunan yang lebih efisien, inklusif, dan berdampak nyata. Melalui strategi ini, belanja infrastruktur diarahkan agar semakin produktif, transparan, dan berdaya ungkit.
Kunci utama strategi Kementerian PU adalah penguatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Penguatan TKDN diyakini memiliki implikasi makroekonomi yang signifikan, terutama dalam konteks penurunan Incremental Capital Output Ratio (ICOR).
ICOR adalah indikator efisiensi investasi nasional; semakin rendah nilai ICOR, semakin efisien modal yang digunakan untuk menghasilkan output ekonomi. Infrastruktur yang dibangun dengan orientasi nilai tambah domestik dan efisiensi sektor produktif akan berkontribusi langsung pada penurunan ICOR. Penurunan ICOR merupakan prasyarat struktural penting untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional menuju 8% secara berkelanjutan, sekaligus mempercepat transformasi ekonomi.
Dengan pendekatan ini, infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, atau fasilitas pariwisata tidak hanya melayani pergerakan, tetapi secara langsung memangkas biaya logistik dan operasional, mendorong investasi di sektor industri, pertanian, dan pariwisata, serta membuka akses ekonomi bagi masyarakat miskin.
Konsistensi Kementerian PU dalam mengimplementasikan kebijakan ini mendapat pengakuan resmi. Kementerian Pekerjaan Umum berhasil meraih Penghargaan Penggunaan Produk dalam Negeri (P2DN) tahun 2025 dengan kategori "Kementerian/Lembaga dengan Anggaran Belanja Terbesar".
Penghargaan tersebut diberikan pada acara Business Matching Belanja PDN 2025 yang diselenggarakan di Ruang Garuda Gedung Kementerian Perindustrian (15/12/2025).
Baca Juga: Tentakel Bisnis Hashim Djojohadikusumo yang Kian Kuat Menghisap
Direktur Usaha dan Kelembagaan Jasa Konstruksi, Airyn Saputri Harahap, menyatakan bahwa penghargaan ini mencerminkan konsistensi kebijakan Kementerian PU dalam mengarahkan belanja infrastruktur skala besar agar selaras dengan agenda industrialisasi nasional dan pertumbuhan ekonomi inklusif.
“Belanja pemerintah yang besar, ketika dikombinasikan dengan penguatan TKDN, dan sistem pengendalian yang efektif, dapat menjadi instrumen strategis untuk mempercepat transformasi ekonomi nasional,” ujar Airyn.
Penghargaan P2DN 2025 ini menegaskan peran strategis Kementerian PU dalam menjadikan belanja infrastruktur sebagai fondasi bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berdaya saing, dan berdaulat secara ekonomi.