"Realokasi anggaran subsidi energi bisa diarahkan untuk memperkuat program ketahanan pangan, karena kita masih hanya swasembada beras. Sementara, komoditas pangan lainnya, seperti daging, sayuran, gula hingga kedelai masih impor," tutur Said.
Selain itu, menurut dia, realokasi anggaran subsidi dan kompensasi energi dapat difokuskan untuk penguatan program konversi energi yang mengarah pada kemandirian energi.
"Latar belakang kebijakan ini penting untuk diketahui masyarakat, agar bisa mengerti, memahami dan akhirnya meyakini bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi bukan semata-mata urusan fiskal APBN. Tetapi, mengalihkan agar lebih tepat sasaran, sehingga masyarakat kelas bawah lebih berdaya secara ekonomi," ujar Said.