Harga Emas Tergelincir 1 Persen Usai Laporan Data Ketenagakerjaan AS

Vania Rossa | Mohammad Fadil Djailani
Harga Emas Tergelincir 1 Persen Usai Laporan Data Ketenagakerjaan AS
Ilustrasi harga emas. (Shutterstock)

Harga emas telah naik sekitar 2 persen sejak minggu lalu.

Suara.com - Harga emas turun pada perdagangan akhir pekan lalu setelah data pekerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan memperkuat ekspektasi Federal Reserve akan menerapkan kenaikan suku bunga yang curam dan mengangkat dolar dan imbal hasil obligasi.

Mengutip CNBC, Senin (10/10/2022), harga emas di pasar spot turun 0,9 persen ke harga USD1.695,40 per ounce. Harga telah naik sekitar 2 persen sejak minggu lalu.

Sedangkan emas berjangka AS tergelincir 1 persen menjadi USD1.703,40.

"Pasar melihat laporan penggajian yang lebih kuat dari perkiraan sebagai dorongan lebih lanjut bagi The Fed untuk menaikkan lagi 75 bps pada pertemuan awal November," kata Tai Wong, analis di Heraeus Precious Metals di New York.

Baca Juga: Harga Emas Batangan Antam Terbang Lagi, Kini Rp1,064 Juta

Wong menambahkan jika emas batangan tidak menahan support di USD1.690, itu bisa menguji ulang level USD1.660.

"Pasar sekarang akan fokus pada data inflasi utama minggu depan, serta risalah Fed," ucap Wong.

Data menunjukkan pengusaha AS mempekerjakan lebih banyak pekerja dari perkiraan pada bulan September, sementara tingkat pengangguran turun menjadi 3,5 persen.

Spekulasi sekarang memperkirakan peluang kenaikan suku bunga the Fed 75 bps mencapai 92 persen pada pertemuan kebijakan bulan depan setelah laporan pasar tenaga kerja yang kuat.

Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena hal ini meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil, sambil meningkatkan dolar, di mana emas dihargai.

Baca Juga: Harga Emas Antam Terbang, Tembus di Atas Rp 1 Juta/Gram

Mengikuti data, dolar AS melonjak 0,3 persen terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Benchmark imbal hasil Treasury AS juga naik.

Sedangkan harga perak turun 2,7 persen menjadi USD20,10 per ounce, tetapi berada di jalur kenaikan mingguan 6,5 persen terbesar sejak akhir Juli. Platinum kehilangan 1,1 persen menjadi USD912,07 per ounce dan menuju minggu terbaik sejak Februari 2021. Palladium turun 3,1 persen menjadi USD2,190,78.