Meskipun berbagai indikator perekonomian nasional telah menunjukan tren pemulihan yang cukup atraktif, Indonesia masih dihadapkan pada tantangan multidimensi yang memiliki kompleksitas lebih tinggi yakni The Perfect Storm atau 5C yakni Covid-19, Conflict, Climate Change, Commodity Prices, dan Cost of Living.
Krisis dan ketidakpastian global tersebut berdampak pada disrupsi rantai pasok global serta menyebabkan krisis pangan, energi, dan keuangan.
Menginjak tahun 2023 dan dengan berakhirnya pandemi menjadi endemi, fundamental ekonomi Indonesia masih berada di posisi yang kuat dan menjadi modal baik untuk menghadapi kondisi ekonomi global yang diprediksi melambat di tahun 2023.
Menyambut momentum HUT Kemenko Perekonomian ke-57, selain senantiasa terlibat secara penuh dalam menjaga ketangguhan perekonomian nasional, Kemenko Perekonomian juga selalu terlibat aktif dalam berbagai event nasional seperti perhelatan Presidensi G20 tahun 2022, Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023 serta dalam Champions Group of the Global Crisis Response Group (GCRG) yang dibentuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Hal ini sekaligus membuktikan bahwa Kemenko Perekonomian selalu berupaya untuk memberikan kinerja terbaik bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
“Dengan bonus demografi yang tengah dimiliki Indonesia serta keharusan Indonesia segera keluar dari middle income trap, mari kita bulatkan tekad dan semangat untuk selalu memberikan karya terbaik dalam membangun perekonomian nasional, menuju Indonesia maju dan sejahtera. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bersinergi dan memberikan dukungan luar biasa kepada Kemenko Perekonomian untuk membangun perekonomian Indonesia yang lebih tangguh,” pungkas Haryo Limanseto.