Menurut Rosa adanya penemuan besar sumber gas di blok South Andaman akan menambah potensi pasokan gas bagi hilirisasi gas bumi di kawasan Sumatera dan sekitarnya. Dengan jumlah populasi yang terus meningkat dan industrialisasi yang terus berjalan di kawasan ini, ketersediaan pasokan gas bumi yang didukung dengan infrastruktur gas yang matang dari PGN akan memberikan nilai tambah yang besar bagi perekonomian.
“Gas bumi sebagai energi baik yang juga menjadi energi transisi menuju era nett zero emission akan selalu penting bagi perkembangan dan kemajuan Indonesia ke depan. PGN akan terus mengambil porsi terbesar dalam mendorong hilirisasi gas bumi dan menjadikan aset strategis ini dapat berkontribusi lebih besar bagi kesejahteraan masyarakat,” ujar Rosa.
Di wilayah Sumatera, PGN baru menandatangani Perjanjian Jual-Beli Gas (PJBG) dengan Medco E&P Grissik Ltd. (MEPG) yang bersumber dari Blok Corridor, Sumatra Selatan. Kontrak berjangka waktu 5 tahun atau sampai 2028 ini merupakan perpanjangan dari perjanjian sebelumnya yang telah berlangsung selama 20 tahun dan berakhir pada 30 September 2023.
Dengan adanya kesepakatan baru ini, maka PGN akan memperoleh volume gas sekitar 410 billion british thermal unit per day (BBtud) menjelang tutup tahun 2023 ini. Volume gas yang dialirkan akan menyesuaikan kemampuan produksi dari blok tersebut.
Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Mahdinur berharap penemuan sumber gas di South Andaman akan memberi manfaat lebih besar bagi perekonomian Aceh. Ia mendorong agar putra-putri Aceh segera bersiap diri agar bisa memanfaatkan kesempatan dengan terbukanya lapangan kerja dari penemuan cadangan gas terbesar itu.
"Adanya sumber gas baru tersebut kami harapkan dapat meningkatkan kontribusi Pendapatan Asli Aceh (PAA) di masa mendatang. Semoga kita tidak hanya bisa menonton. Insya Allah,” tegasnya di Aceh, Rabu (21/12/2023).