Tomy Winata Pengusaha Apa? Sepak Terjang Salah Satu Sosok 9 Naga dan Kontroversinya

Rifan Aditya Suara.Com
Minggu, 28 Juli 2024 | 16:56 WIB
Tomy Winata Pengusaha Apa? Sepak Terjang Salah Satu Sosok 9 Naga dan Kontroversinya
Tomy Winata (Youtube Tommy Winata)

Selama masa krisis ekonomi, tangan dingin Tomy Winata juga mampu menyelamatkan Artha Pusara. Perusahaan tersebut kemudian berganti nama menjadi Artha Pratama.

Tahun 1989, Tomy mendirkan PT. Danayasa Arthatama. Dengan perusahaan tersebut, Tomy terlibat dalam proyek kawasan bisnis Sudirman Central Business District (SCBD) seluas 45 hektar yang terletak di Jantung kota DKI Jakarta. Tomy menjabat sebagai Komisaris bersama Sugianto Kusuma sebagai Komisaris Utama.

Di tahun 2003, Tomy Winata mengambil alih PT. Bank Inter-Pacific. Di tahun 2005 Bank Interpacific melalui Pasar Modal mengakuisisi Bank Artha Graha. Bank tersebut kemudian berubah nama dan berkembang lebih jauh menjadi Bank Artha Graha Internasional.

Tomy Winata diketahui juga memiliki saham Hotel Borobudur. Pembelian saham dilakukan melalui PT. Jakarta Internasional Hotels and Development.

Di tahun 2016, Tomy Winata tercatat dalam daftar 40 orang terkaya RI dengan kekayaan sebesar US$110 juta atau Rp 1,6 triliun. Sumber pemasukan utamanya berasal dari PT. Danayasa Arthatama, perusahaan pengembang kawasan SCBD yang sudah dimulai sejak tahun 1987 tersebut.

SCBD saat ini dikenal sebagai 'Jantung Segitiga Emas' Jakarta dan menjadi kawasan niaga terpadu modern. Tomy mendapatkan kucuran kekayaan dari kepemilikan saham di PT. Jakarta Internasional Hotels & Development Tbk (JIHD). Hotel tersebut didirikan pada November 1969 dan mulai beroperasi pada Maret 1974.

Saat ini status kepemilikan Tomy dalam Grup Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) berstatus kepemilikan tidak langsung usai sejumlah perusahaan miliknya menggenggam prosi kepemilikan saham mayoritas di bank tersebut.

Ada lima perusahaan yang saat ini berstatus sebagai pemegang saham INPC antara lain PT. Pirus Platinum Murni, PT. Cerana Artha Putra, PT. Puspita Bisnispuri, PT. Arthamulia Sentosajaya, dan PT. Karya Nusantara Permai.

Dalam proyek Rempang Eco-Cty, Tomy mendapatkan kesempatan konsesi selama 80 tahun, sejak 2004 dan akan berakhir pada 2084 mendatang.

Baca Juga: Pekerjaan Mentereng Suci Winata, Pantas Bisa Masuk ke Keluarga Cendana

Melalui PT. MEG, yang merupakan anak perusahaan Grup Artha Graha, Tomy akan mengelola lahan pada proyek Pulau Rempang tersebut. PT. MEG sendiri bergerak di sektor pariwisata, perhotelan, dan juga pelayanan teknik.

Selain kecakapan finansialnya, Tomy Winata terus melakukan ekspansi bisnis di bidang properti. Dia juga merupakan tokoh kunci dalam menghidupkan kembali minat pada pembangunan Jembatan Selat Sunda, untuk menghubungkan pulau-pulau utama Indonesia Sumatera dan Jawa.

Tak hanya mahir dalam bisnis perbankan, Tomy Winata juga membangun kawasan konservasi Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC). Lokasinya berada di Tambling, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.

Lembaga konservasi ini dikelola langsung oleh Tomy melalui anak perusahaannya, Artha Graha Peduli atau AGP Foundation. TWNC memiliki luas wilayah konservasi sebesar  48 ribu hektar.  

Demikian itu informasi untuk menjawab pertanyaan Tomy Winata pengusaha apa.

Kontributor : Mutaya Saroh

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI