Guru di Pedalaman NTT Manfaatkan Pijar Sekolah untuk Akselerasi Pendidikan Digital

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 10 Desember 2024 | 15:37 WIB
Guru di Pedalaman NTT Manfaatkan Pijar Sekolah untuk Akselerasi Pendidikan Digital
Ilustrasi pendidikan di sekolah dasar.(Pixabay.com/Aditiotantra)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Akselerasi Pijar Sekolah PT Telkom yang sudah dimanfaatkan lebih dari 1.100 sekolah se-Indonesia hingga Juli lalu, bisa menciptakan kesetaraan pendidikan hingga daerah terpencil.

Fitur unggulan Pijar Sekolah seperti SIM/Sistem Informasi Manajemen Sekolah, Buku Digital Interaktif, Video Pembelajaran, Ujian Sekolah Berbasis Aplikasi, Bank Soal, Lab Maya, Buku Digital, Latihan Soal, dan Absensi, membuat proses pengajaran lebih mudah.

Bahkan, manfaat itu kini dirasakan seorang guru yang pernah memperoleh pelatihan Pijar Sekolah, dan kemudian dipraktekkan di sekolahnya yang terpencil dan tidak terakses internet.

Roni Hariyanto Bhidju, S.Pd, adalah guru di SDN Fatubai, Desa Oehalo, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dulu, waktu pertama mengajar, dia dipertanyakan banyak orang mau mengajar di sekolah yang karena saking terpencil, tak banyak orang tahu keberadaan sekolah SD tersebut.

“Jadi, saya ingin mempublikasi SDN Fatubai lewat dua cara. Pertama peningkatan kompetensi guru, dan kedua peningkatan kompetensi belajar siswa. Ini perlu karena kehidupan masyarakat di sini cukup prihatin, kalau kita lihat data siswa, status pendidikan orang tua mayoritas tamat SD dan pekerjaan mereka hanya bertani dan kuli bangunan,” ungkap dia dalam keterangan tertulisnya, ditulis Selasa (10/12/2024).

Guru yang satu ini sebelumnya pernah mengikuti ajang kompetensi Guru Unggul dan masuk sepuluh besar se-Indonesia. Pijar Sekolah tidak membantunya secara daring, namun dia berkesempatan mengikuti bootcamp yang diinisiasi Pijar Sekolah tentang bagaimana membuat video pembelajaran dan teknik berbicara depan publik.

Hasilnya, dia tak lagi habis waktu berjam-jam membuat modul belajar sendiri seperti sebelumnya. Setelah menggunakan modul dari Pijar Sekolah, ia bisa menghemat lebih banyak waktu karena Pijar Sekolah sudah menyediakan berbagai fitur yang meringankan beban kerja guru.

Pijar Sekolah juga menjadi sumber kreativitas guru, karena bisa membuat modul belajar dan video pembelajaran yang bisa dimanfaatkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dia aktif membuat materi ajar menggunakan aplikasi presentasi yang bisa dipakai menggunakan proyektor bantuan pemerintah di sekolah. Aplikasi itu ditampilkan di kelas dan digunakannya membuat modul ajar yang dibagikan gratis ke peserta didik.

“Pijar sudah menyediakan berbagai format sehingga kita tinggal tinggal kita upload saja, seperti contoh tugas misalnya. Jadi, tinggal kita buatkan soalnya saja dan upload ke Pijar Sekolah,” katanya.

Baca Juga: Waspada! Kreativitas Remaja Indonesia Menurun Drastis Gara-gara AI

Roni memang mengajar di pedalaman yang jauh dari kota dengan infrastruktur terbatas. Tapi punya keinginan kuat mencerdaskan siswa-siswanya, sehingga terus mencari solusi yang mampu membantunya mengatasi berbagai tantangan proses mengajar. Selain itu, platform Pijar Sekolah dinilainya membantu guru melengkapi administrasi sekolah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI