Krisis Waskita Karya Tahun 2024 Makin Parah: Skandal Korupsi, Tumpukan Utang hingga Digugat PKPU

Tim Liputan Bisnis Suara.Com
Kamis, 26 Desember 2024 | 12:42 WIB
Krisis Waskita Karya Tahun 2024 Makin Parah: Skandal Korupsi, Tumpukan Utang hingga Digugat PKPU
Gambar Ilustrasi Logo Waskita Karya. [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Tahun 2024 tampaknya bukan era terbaik dan 'cuan' bagi PT Waskita Karya. Banyak persoalan yang menghampiri perusahaan pelat merah tersebut, mulai dari skandal dugaan korupsi, utang yang menumpuk, hingga gugatan dari perusahaan asing.

Tak pelak, Menteri BUMN Erick Thohir memasukkan PT Waskita Karya sebagai salah satu dari tujuh 'BUMN sakit' tahun ini bersama PT Krakatau Steel, PT Bio Farma, PT Wijaya Karya, PT Asuransi Jiwasraya, Perum Perumnas, dan Perum Percetakan Negara RI.

Berikut kilas balik persoalan-persoalan yang menimpa PT Waskita Karya sepanjang tahun 2024:

1.  Terjebak Krisis: Rugi Rp3 Triliun di Kuartal III 2024

PT Waskita Karya Tbk (WSKT), salah satu perusahaan konstruksi pelat merah terbesar di Indonesia, kembali mencatatkan kerugian besar pada kuartal III 2024.

Dengan rugi bersih mencapai Rp3 triliun, Waskita Karya semakin terpuruk dalam krisis keuangan yang berkepanjangan.

Laporan keuangan terbaru ini memperlihatkan tekanan luar biasa dari penurunan pendapatan hingga membengkaknya utang.

Pendapatan usaha Waskita Karya turun signifikan sebesar 13 persen menjadi Rp6,78 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,81 triliun.

Sementara itu, beban pokok pendapatan juga mengalami pelorotan menjadi Rp5,75 triliun dari Rp7,04 triliun tahun lalu.

Baca Juga: Batu Kerikil Sritex Demi Tak Kibarkan Bendera Putih

Meski laba kotor tercatat naik hingga 33,76 persen menjadi Rp1,03 triliun, peningkatan ini tidak cukup untuk menutupi beban keuangan yang terus membesar.

Beban bunga, beban lain-lain, serta rugi dari entitas asosiasi terus menekan margin keuntungan perusahaan.

Rincian beban dan kerugian:

  • Beban keuangan melonjak menjadi Rp3,45 triliun dari Rp3,16 triliun tahun lalu.
  • Beban penjualan meningkat dari Rp80,09 miliar menjadi Rp114,01 miliar.
  • Rugi periode berjalan membengkak menjadi Rp3,61 triliun, dibandingkan Rp3,23 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Utang yang terus membengkak menjadi salah satu tantangan utama bagi Waskita Karya. Total liabilitas perusahaan mencapai Rp80,58 triliun, sedikit menurun dari Rp83,99 triliun di akhir 2023.

Namun, jumlah aset perusahaan juga terus menyusut menjadi Rp88,67 triliun dari sebelumnya Rp95,59 triliun.

Defisit perusahaan melebar hingga Rp16,70 triliun dari Rp13,71 triliun pada akhir 2023. Sementara itu, ekuitas perusahaan turun signifikan menjadi Rp8,09 triliun dari Rp11,6 triliun di akhir tahun sebelumnya, menandakan melemahnya posisi keuangan dan meningkatkan risiko gagal bayar.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI