Kenaikan harga BBM dapat memicu inflasi karena biaya transportasi dan produksi meningkat. Hal ini berdampak pada harga barang dan jasa yang juga ikut naik, sehingga membebani masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah.
Di sisi lain, subsidi BBM yang terlalu besar dapat membebani anggaran negara dan menghambat investasi di sektor lain yang lebih produktif. Meskipun demikian, BBM bukan tanpa masalah.
Pembakaran BBM menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. Oleh karena itu, pengembangan energi alternatif dan upaya efisiensi energi menjadi semakin penting.
Penggunaan kendaraan listrik, biofuel, dan energi terbarukan lainnya perlu terus didorong untuk mengurangi ketergantungan pada BBM dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
Di masa depan, peran BBM mungkin akan berkurang seiring dengan perkembangan teknologi dan transisi menuju energi bersih.
Namun, untuk saat ini, BBM masih menjadi nadi penting bagi perekonomian Indonesia dan dunia. Pengelolaan yang bijaksana dan berkelanjutan terhadap sumber daya ini sangat penting untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkeadilan.