Harga Emas Terbang Tinggi! Saatnya Investasi atau Justru Jual Simpanan?

Bella Suara.Com
Kamis, 17 April 2025 | 19:54 WIB
Harga Emas Terbang Tinggi! Saatnya Investasi atau Justru Jual Simpanan?
Seorang karyawan menunjukkan emas Antam yang dijual di Butik Emas Logam Mulia PT Aneka Tambang (Antam), Jakarta, Rabu (25/9/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/tom.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketidakpastian global yang dipicu oleh ketegangan geopolitik dan kebijakan tarif proteksionis Amerika Serikat kembali mendorong investor global untuk mencari aset perlindungan (safe haven), dengan emas muncul sebagai pilihan utama.

Hal ini disampaikan Direktur Pengembangan Big Data INDEF, Eko Listiyanto, dalam diskusi virtual di Jakarta, Kamis (17/4).

Menurut Eko, emas menjadi instrumen investasi yang paling mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat, khususnya investor ritel dari kalangan menengah yang memiliki tabungan “dingin” atau dana cadangan.

Emas memang dari dulu sudah menjadi safe haven dan salah satu yang istilahnya memang mudah ‘dicerna’ dalam konteks investasi dibandingkan antarmata uang yang lebih sophisticated,” ujarnya.

Kondisi ini diperparah oleh ketegangan dagang yang kembali memanas sejak Presiden AS Donald Trump melancarkan serangan tarif terhadap sejumlah negara, terutama Tiongkok.

Pasar saham AS pun tertekan, sementara pasar obligasi AS belum menunjukkan pemulihan berarti. Bahkan indeks dolar AS terpantau melemah hingga di bawah level 100.

“Investor menilai tingkat risiko dari ekonomi AS yang meningkat sehingga kemudian mereka meminta imbal hasil yang lebih tinggi untuk obligasi AS terutama yang tenornya jangka pendek,” tambah Eko.

Alih-alih menempatkan dana pada aset dolar AS atau surat utang negara tersebut, investor kini mulai mengalihkan dana mereka ke mata uang lain yang dinilai lebih stabil seperti euro, franc Swiss, dan yen Jepang.

“Daripada mereka mungkin kehilangan atau mengalami kerugian investasi, ya sudah mereka kemudian memilih mata uang yang lebih stabil,” jelas Eko.

Baca Juga: Harga Emas Antam Logam Mulia Jelang Long Weekend: Naik Tinggi?

Namun, Eko juga mengingatkan bahwa investasi pada valuta asing tidak lepas dari risiko tinggi, terutama dalam jangka pendek karena volatilitas pasar yang sangat tinggi.

Untuk itu, emas dinilai lebih cocok bagi investor yang tidak memerlukan likuiditas cepat dan mengincar kestabilan dalam jangka menengah.

Senada dengan Eko, Ekonom Senior INDEF, Iman Sugema, menyatakan bahwa investasi pada mata uang asing sebaiknya dihindari di tengah dinamika geopolitik yang cepat berubah.

Menurutnya, perang tarif AS bisa mempercepat persaingan antar mata uang untuk menjadi alat transaksi global.

“Kita memang harus lebih bijaksana terutama untuk investasi. Jangan berada di belakang, kita harus selalu di depan. Dan kalau untuk selalu di depan kan kita agak-agak susah. Kira-kira apa? Ya ini ke fundamental saja. Kalau Anda misalkan tidak perlu amat bermain exchange rate, ya sudah aset-aset yang biasa saja, tidak usah yang terlalu volatile,” kata Iman seperti dikutip dari Antara.

Sementara itu, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) terpantau melonjak signifikan pada Kamis (17/4).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI