Suara.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkomitmen meningkatkan literasi dan inklusi ibadah haji kepada masyarakat, salah satunya lewat tabungan haji.
Mengingat ibadah haji memerlukan masa tunggu yang panjang dan biaya yang harus direncanakan dengan tepat. Setiap tahunnya, rata-rata 83% jemaah haji Indonesia menabung tabungan haji di BSI. Artinya kepercayaan masyarakat sangat tinggi terhadap pengelolaan tabungan di BSI.
Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan tabungan haji mencapai 1,2 juta number of account (NoA). Hal ini optimis seiring dengan posisi tabungan haji BSI pada 14 April 2025 dengan jumlah NoA mencapai 5,86 juta meningkat 289 ribu dari Desember 2024 sebesar 5,57 NoA.
Plt. Direktur Utama BSI Bob T. Ananta mengatakan sebagai bank yang mendominasi tabungan haji di tanah air, kami berkomitmen untuk terus memberikan layanan optimal kepada nasabah calon jemaah haji mulai dari edukasi haji sejak dini hingga pengelolaan kesiapan dana haji maupun sepulangnya ke tanah air.
Tahun ini BSI optimis bisa menembus tabungan haji pada posisi sekitar 6,7 juta number of account.
“Kami berusaha terus menjaga kinerja positif melalui kemudahan layanan dan inovasi produk sehingga dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat," ujar Bob dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (18/4/2025).
BSI memberikan kemudahan pembukaan rekening tabungan haji melalui BYOND by BSI cukup dengan Rp100.000. Selain itu, bagi nasabah berusia dibawah 17 tahun, dapat membuka BSI Tabungan Haji Muda.
Bob mengatakan, BSI akan secara berkelanjutan menjaga pertumbuhan tersebut bahkan terus memperkuat ekosistem haji dan umrah. Di antaranya melalui layanan digital, salah satunya BYOND by BSI dilengkapi fitur-fitur canggih seperti pembukaan rekening tabungan haji secara digital, tracking status pendaftaran haji, perencanaan haji (auto debet bulanan) hingga transaksi pembayaran yang lebih cepat dan aman.
“BYOND by BSI menghadirkan kemudahan proses pendaftaran haji, langsung ke tangan nasabah. Selain itu, kami juga terus mendorong inklusi tabungan haji melalui optimalisasi layanan BSI Agen serta peningkatan jumlah layanan perbankan yang diakses oleh satu nasabah,” imbuhnya.
Baca Juga: Sri Mulyani Jalin Komunikasi Intens dengan Dubes AS Soal Tarif Resiprokal
Bob lanjut menjelaskan, BSI juga berkomitmen memberikan layanan optimal bagi calon jemaah yang akan berangkat pada musim haji 2025.
Tahun ini, calon jemaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci dan merupakan nasabah BSI jumlahnya mencapai 185.000 orang. Angka tersebut sekitar 83,8% dari total kuota haji yang diterima Indonesia yaitu 221.000 orang.
Berbagai layanan yang disiapkan untuk calon jemaah yakni layanan pelunasan tanpa harus ke kantor cabang, yakni lewat BSI Agen, BSI Net maupun BYOND by BSI. Selain itu, jemaah haji yang mendaftar lewat BSI memperoleh fasilitas kartu debit mabrur setelah nomor porsi haji diterima.
Kartu debit tersebut memiliki jaringan yang terhubung dengan VISA, promo gratis tiga kali tarik tunai per bulan di Arab Saudi, cashback belanja di merchant di Arab Saudi dengan minimal berbelanja Rp10 juta, hingga layanan penukaran uang Riyal di embarkasi haji.
“BSI telah menyiapkan infrastruktur dan layanan untuk para jemaah secara komprehensif. Hal ini dilakukan untuk memberikan layanan optimal bagi calon jemaah haji Indonesia sebelum dan setelah kembali ke tanah air", tutup Bob.
Sementara iti, BSI juga menyiapkan Tabungan Haji Muda Indonesia yang dapat dibuka dari usia dr 0 thn hanya dengan syarat akta lahir buah hati kita udh punya rekening dan bisa daftar haji di usia 12 tahun.
Bank Syariah Indonesia memiliki Program Abatana. Dengan program ini, calon Jamaah Haji dimungkinkan melakukan perencanaan keberangkatan, dengan mekanisme autodebet dari rekening utama di BSI. Jumlah nominal setoran per bulannya juga terbilang ringan mulai Rp 100 ribu.
Selain program abatana, Bank Syariah Indonesia memiliki Program Mabrur Extra Rezeki (MAXI). Program top up eksisting nasabah dan nasabah baru untuk meningkatkan saldo Tabungan Haji, dengan sweetener berupa gimmick alat sholat atau souvenir eksklusif lainnya.
BSI mendorong nasabah tabungan haji yang saat ini belum berangkat ke tanah suci untuk mulai menyiapkan dana ibadah haji lewat menabung emas di BSI. Bisa menabung emas maupun cicil emas untuk persiapan 5-10 tahun mendatang. Terlebih emas menjadi instrumen safe haven yang aman dan mudah diakses lewat BYOND by BSI.
“Oleh karena itu, menyimpan dana haji di bank emas BSI bisa menjadi salah satu langkah persiapan yang dapat dilakukan ke depannya agar selisih pelunasan biaya haji kedepannya tidak terlalu jauh”, kata Bob.
Sementara itu, harga emas cenderung terus menguat, sehingga dapat menjadi salah satu solusi bagi rencana jangka panjang seperti ibadah haji. Emas pun merupakan aset safe haven yang resilien terhadap ketidakpastian ekonomi.
Sebagai contoh, biaya ibadah haji pada 2023 sebesar Rp49,8 juta yang setara 55,3 gram emas. Pada 2024 biaya ibadah haji Rp55,6 juta setara 42,7 gram emas. Pada tahun ini biaya haji sebesar Rp60,2 juta setara 37,6 gram emas, Sedangkan 2026 biaya ibadah haji sekitar Rp65,2 juta setara 32,6 gram emas. Perbandingan tersebut mengacu asumsi harga rata-rata emas per gram setiap tahun.
“Berdasarkan data tersebut, biaya ibadah haji setiap tahun semakin meningkat. Namun jika dikonversikan dengan jumlah emas yang dibutuhkan semakin berkurang dikarenakan kenaikan harga emas. Oleh karena itu kami mendorong rencana pembayaran ibadah haji nasabah melalui investasi logam mulia emas,” pungkasnya