OJK Bocorkan Perbankan Syariah yang Bakal Jadi Pesaing Berat BSI

Senin, 26 Mei 2025 | 14:20 WIB
OJK Bocorkan Perbankan Syariah yang Bakal Jadi Pesaing Berat BSI
OJK. Foto: Ilustrasi OJK atau Otoritas Jasa Keuangan. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membocorkan mengenai perbankan syariah yang bakal menjadi pesaing dari Bank Syariah Indonesia (BSI).

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) sedang dalam proses untuk memisahkan Unit Usaha Syariah (UUS) agar dapat berdiri menjadi Bank Umum Syariah (BUS).

"Saat ini, CIMB Niaga dalam proses melakukan berbagai persiapan mulai dari penyesuaian model bisnis, infrastruktur, dan berbagai kebutuhan operasional lainnya, agar nantinya bank yang terbentuk dari hasil spin off akan dapat beroperasi dan berkinerja optimal," katanya dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (25/5/2025).

Kata dia, CIMB Niaga juga telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan otoritas dan lembaga terkait, termasuk kepada OJK dalam rangka pengajuan perizinan terkait spin off tersebut.

"CIMB Niaga juga telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan otoritas dan lembaga terkait, termasuk kepada OJK dalam rangka pengajuan perizinan terkait spin off tersebut,"bebernya.

Selain itu, OJK senantiasa mendukung dan mendorong konsolidasi perbankan termasuk konsolidasi di industri perbankan syariah, yang dilakukan antara lain melalui spin off UUS dan dimungkinkan pula dapat diikuti oleh penggabungan usaha dengan bank syariah lain agar menghasilkan BUS yang sehat dengan skala usaha lebih besar.

"Sesuai POJK Nomor 12 Tahun 2023 tentang Unit Usaha Syariah, UUS yang memenuhi persyaratan untuk melakukan spin off yaitu UUS yang telah mencapai 50% dari total aset BUK induknya dan/atau jumlah aset UUS paling sedikit Rp50 triliun," katanya.

Pada prinsipnya spin off UUS bertujuan untuk mendorong UUS melakukan berbagai pengembangan dan penyesuaian proses bisnis, termasuk penguatan aspek kelembagaan, dalam rangka menciptakan industri perbankan syariah nasional yang stabil dan berdaya saing, sehingga mampu merespon tantangan dalam industri perbankan yang semakin dinamis dan kompleks.

Sementara itu, kinerja UUS (seluruh Indonesia) pada tahun 2024 cukup baik, dengan pertumbuhan DPK dan Pembiayaan secara YoY masing-masing 10,85% dan 5,62%. Pertumbuhan Pembiayaan pada tahun 2024 antara lain merupakan dampak dari persiapan yang dilakukan UUS dalam rangka penyesuaian model bisnis pasca spin off dan lebih bersifat sementara. Selama triwulan I-2025, UUS (seluruh Indonesia) masih melanjutkan pertumbuhan positif dan diharapkan dapat terus berlangsung s.d. akhir tahun 2025.

Baca Juga: OJK Segera Blokir 4.000 Rekening Bank dari Dua Bos Judol yang Ditangkap

"OJK senantiasa mendukung dan mendorong konsolidasi perbankan termasuk konsolidasi di industri perbankan syariah, yang dilakukan antara lain melalui spin off UUS dan dimungkinkan pula dapat diikuti oleh penggabungan usaha dengan bank syariah lain agar menghasilkan BUS yang sehat dengan skala usaha lebih besar," bebernya.

Sebagai informasi, kuartal I-2025, aset UUS CIMB Niaga tercatat sebesar Rp6 64,77 triliun, menjadi bank syariah terbesar kedua di RI setelah PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS).

Sebagai bagian dari proses pemisahan, Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai forum persetujuan dari para pemegang saham. RUPS tersebut dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 26 Juni 2025.

Saat ini OJK telah memberikan persetujuan akuisisi PT Bank Victoria Syariah oleh PT Bank BTN (Persero) Tbk dalam rangka memisahkan UUS BTN menjadi Bank Umum Syariah baru.

Hal ini sejalan dengan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah (RP3SI) 2023-2027, yakni untuk mendorong penguatan struktur dan ketahanan daya saing perbankan syariah, salah satunya melalui konsolidasi perbankan syariah agar dapat dihasilkan struktur industri perbankan syariah yang lebih ideal.

"Inisiatif penguatan industri ini dapat menciptakan industri perbankan syariah nasional yang stabil dan berdaya saing, sehingga mampu merespon tantangan dalam industri perbankan yang semakin dinamis dan komplek", tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI