Suara.com - Ibadah haji merupakan impian setiap Muslim di seluruh dunia. Sebagai salah satu dari lima rukun Islam, haji wajib dilaksanakan oleh umat Islam yang mampu secara fisik, mental, dan tentu saja finansial. Namun, dengan terbatasnya kuota haji reguler dan lamanya masa antrean, bahkan bisa mencapai belasan hingga puluhan tahun di Indonesia, banyak calon jemaah mulai mempertimbangkan jalur alternatif untuk bisa segera menunaikan rukun Islam yang kelima ini.
Salah satu solusi yang kini banyak dilirik adalah Haji Furoda, yaitu program haji non-kuota yang menggunakan visa undangan langsung (visa mujamalah) dari Pemerintah Arab Saudi. Jalur ini memungkinkan jemaah untuk berangkat haji tanpa harus menunggu lama seperti haji reguler. Namun, tentu saja kemudahan tersebut dibarengi dengan biaya yang jauh lebih tinggi, karena tidak disubsidi oleh pemerintah dan ditawarkan oleh penyelenggara swasta.
Di sisi lain, negara tetangga Malaysia sering menjadi perbincangan karena sistem pengelolaan haji mereka yang dinilai sangat efisien dan transparan. Melalui lembaga Tabung Haji (TH), pemerintah Malaysia mampu memberikan kemudahan bagi rakyatnya dalam menabung untuk haji, sekaligus memberikan subsidi biaya berdasarkan tingkat pendapatan. Tidak mengherankan jika biaya haji di Malaysia dianggap lebih murah dan terjangkau, meskipun tetap mengikuti sistem antrean kuota seperti Indonesia.
Apa Itu Haji Furoda?
Haji Furoda adalah program haji non-kuota resmi yang menggunakan visa Mujamalah, yaitu undangan langsung dari Pemerintah Arab Saudi. Keunggulan utama dari Haji Furoda adalah keberangkatan tanpa antrean panjang seperti pada haji reguler. Namun, karena tidak disubsidi oleh pemerintah, biaya yang dikeluarkan cenderung lebih tinggi.
Perbandingan Biaya Haji Furoda Indonesia dengan Biaya Haji di Malaysia

Lantas, seberapa besar perbedaan biaya haji antara Haji Furoda di Indonesia dan haji melalui Tabung Haji di Malaysia? Apakah mahalnya biaya Haji Furoda sebanding dengan fasilitas dan keuntungannya? Atau justru sistem haji di Malaysia lebih ideal dan layak dijadikan contoh?
Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara lengkap dan komprehensif mengenai perbandingan biaya kedua jalur haji tersebut, disertai kelebihan, kekurangan, serta faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan.
Biaya Haji Furoda di Indonesia
Biaya Haji Furoda di Indonesia bervariasi tergantung pada penyelenggara dan fasilitas yang ditawarkan. Berikut adalah kisaran biaya Haji Furoda untuk tahun 2025:
Baca Juga: 6 Artis yang Tetap Berangkat Haji di Tengah Polemik Visa Furoda
- Paket Ekonomis: Mulai dari USD 15.000 (sekitar Rp 240 juta) dengan fasilitas hotel bintang 3.
- Paket Menengah: Sekitar USD 22.500 (sekitar Rp 360 juta) dengan fasilitas hotel bintang 4.
- Paket Premium: Hingga USD 26.000 (sekitar Rp 416 juta) dengan fasilitas hotel bintang 5 dan layanan eksklusif.
Fasilitas yang biasanya disediakan meliputi akomodasi hotel berbintang di Makkah dan Madinah, transportasi nyaman, konsumsi tiga kali sehari, bimbingan ibadah, dan manasik haji sebelum keberangkatan.
Biaya Haji di Malaysia
Malaysia memiliki sistem pengelolaan haji yang efisien melalui Lembaga Tabung Haji (TH), yang memungkinkan masyarakat menabung untuk biaya haji secara syariah. Biaya haji di Malaysia juga disesuaikan dengan tingkat pendapatan jemaah:
- Kelompok B40 (Penghasilan Rendah): Membayar sekitar RM 10.980 (sekitar Rp 36 juta) setelah subsidi dari pemerintah.
- Kelompok M40 (Penghasilan Menengah): Membayar sekitar RM 15.980 (sekitar Rp 53 juta) setelah subsidi.
- Kelompok T20 (Penghasilan Tinggi): Membayar penuh sekitar RM 30.850 (sekitar Rp 102 juta) tanpa subsidi.
Biaya tersebut sudah mencakup tiket pesawat, akomodasi, konsumsi, transportasi di Arab Saudi, dan layanan lainnya.
Kelebihan dan Kekurangan
A. Haji Furoda Indonesia