Pengakuan HRD: 90 Persen Job Fair Hanya Ajang Formalitas Perusahaan!

Sabtu, 31 Mei 2025 | 10:51 WIB
Pengakuan HRD: 90 Persen Job Fair Hanya Ajang Formalitas Perusahaan!
Ilustrasi pengunjung mencari pekerjaan di job fair. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah derasnya arus pencari kerja yang memadati berbagai job fair, terungkap sebuah fakta pahit, pasalnya tak kurang dari 90 persen keikutsertaan perusahaan dalam ajang tersebut disinyalir hanya sebatas formalitas belaka.

Pengakuan miris ini mencuat dan menjadi viral setelah akun Instagram @kitabuku.id. Akun itu mengunggah tangkapan layar pengakuan seorang HRD yang secara terang-terangan menyebut job fair sebagai "ajang formalitas".

Sontak, unggahan ini menyulut gelombang kekecewaan di kalangan para pencari kerja.

Mereka mengeluhkan bahwa waktu, tenaga, dan bahkan biaya yang telah mereka korbankan untuk menghadiri acara-acara tersebut seringkali terasa sia-sia, bagai buih di lautan harapan.

Menurut pengakuan HRD yang kini menjadi buah bibir, banyak perusahaan yang berpartisipasi dalam job fair sebenarnya tidak sedang dalam fase serius mencari kandidat baru.

Keikutsertaan mereka justru lebih didorong oleh desakan atau paksaan dari pemerintah daerah untuk ambil bagian dalam acara tersebut.

"Buat teman-teman ini hanya info bukan nakutin or jatuhin mental kalian, aku salah satu staf HRD dan 90 persen seperti ini hanya formalitas karena perusahaan dipaksa oleh pemerintah untuk mengikuti kegiatan ini padahal kita nggak lagi cari pekerja," demikian bunyi unggahan yang viral tersebut, dikutip pada Sabtu (31/5/2025).

Keterangan itu melanjutkan, "Lihat begini sebenarnya sakit hati, kasihan campur aduk tapi pihak perusahaan tidak bisa berbuat apa-apa daripada harus bayar denda."

Pengakuan ini mengindikasikan adanya dilema yang dihadapi perusahaan, di mana mereka harus memilih antara mematuhi desakan pemerintah atau menghadapi konsekuensi berupa denda.

Baca Juga: RI Butuh Banyak Lowongan Kerja, Menaker: Kolaborasi Lintas Sektor Penting

Meskipun pengakuan ini terasa memukul, staf HRD yang tidak disebutkan namanya itu juga memberikan saran berharga bagi para pencari kerja yang tengah berjuang.

Ia menyarankan agar mencari kerja tidak hanya bergantung pada job fair.

"Saran saja kalau ingin cari loker paling akurat itu di Jobstreet atau aplikasi sejenis," tulisnya.

Selain itu, memperluas relasi juga menjadi kunci sukses.

"Tambah relasi juga karena banyak perusahaan menanyakan rekomendasi pada karyawannya dan pelamar rekomendasi tersebut persentase diterimanya 70 persen kalau emang skill-nya sesuai dengan harapan perusahaan. Jadi tetap semangat ya buat yang cari kerja," tambahnya.

Viral di Bekasi

Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan ribuan pencari kerja memadati job fair yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Bekasi, pada Selasa (27/5/2025).

Dalam video yang diunggah Instagram @gue_cikarang.co.id, lokasi job fair yang berada di Aula President University, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi itu nampak seperti lautan manusia.

Bahkan dalam video tersebut juga nampak ada kericuhan antar para pencari kerja. Namun hingga kini belum diketahui pasti penyebab kericuhan tersebut.

Menanggapi pelaksanaan job fair yang membludak itu, Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, mengakui bahwa pelamar yang datang pada saat itu jumlahnya lebih besar 10 kali lipat dibandingkan ketersediaan lapangan kerja yang disediakan.

“Memang di kloter pertama ini kita membuka 2000 lebih yang datang 25.000,” kata Ade, dikutip Rabu (28/5/2025).

Ade menyebut, bahwa peristiwa ini menjadi perhatian serius dan membawa beban moral tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Bekasi, khususnya dalam upaya menyediakan lapangan kerja yang layak bagi masyarakat.

“Artinya di sini beban moral juga bagi kami Pemerintah Kabupaten Bekasi,” ucapnya.

Membludak hingga Pencari Kerja Tumbang, Begini Kata Pemprov Jakbar Imbas Job Fair Bekasi Rusuh. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah)
Membludak hingga Pencari Kerja Tumbang, Begini Kata Pemprov Jakbar Imbas Job Fair Bekasi Rusuh. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah)

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan platform digital untuk menjembatani antara pencari kerja dan perusahaan, menyusul kejadian membludaknya peserta job fair di Cikarang, Kabupaten Bekasi, beberapa waktu lalu yang menyebabkan sejumlah pelamar jatuh pingsan karena kepadatan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan tegas Gubernur Jawa Barat agar kejadian serupa tidak terulang.

Herman menekankan bahwa pelaksanaan job fair seharusnya bisa dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan kerumunan berlebihan.

"Pak Gubernur kemarin sudah memberikan arahan tegas ya bahwa tidak boleh terulang hal seperti yang kemarin. Karena job fair itu harusnya manageable dan ternyata kan tidak ter-manage dengan baik," kata Herman kepada wartawan ditemui di Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/5/2025).

Sebagai solusi, Pemprov Jabar kini sedang menyiapkan sebuah platform digital yang memungkinkan pencari kerja dan perusahaan bisa saling bertaut secara daring.

"Kami saat ini sedang menyiapkan sebuah platform digital sesuai dengan arahan Pak Gubernur untuk mempertautkan antara pencari kerja dan perusahaan-perusahaan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI