Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 05 September 2025 | 09:40 WIB
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
Ilustrasi Emas Antam

Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Jumat, 5 September 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 2.042.000 per gram.

Harga emas Antam itu tergelincir turun Rp 2.000 dibandingkan hari Kamis, 4 September 2025 sebelumnya.

Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 1.889.000 per gram.

Harga buyback itu juga merosot Rp 2.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Kamis kemarin.

Petugas melayanai warga yang memesan emas Antam di Butik Emas Logam Mulia Antam, TB Simatupang, Jakata (14/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Petugas melayanai warga yang memesan emas Antam di Butik Emas Logam Mulia Antam, TB Simatupang, Jakata (14/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:

  • Emas 0,5 Gram Rp 1.071.000
  • Emas 1 Gram Rp 2.042.000
  • Emas 2 gram Rp 4.024.000
  • Emas 3 gram Rp 6.011.000
  • Emas 5 gram Rp 9.985.000
  • Emas 10 gram Rp 19.915.000
  • Emas 25 gram Rp 49.662.000
  • Emas 50 gram Rp 99.245.000
  • Emas 100 gram Rp 198.412.000
  • Emas 250 gram Rp 495.765.000
  • Emas 500 gram Rp 991.320.000
  • Emas 1.000 gram Rp 1.982.600.000

Harga Emas Dunia Tergelincir

Harga emas dunia sempat menyentuh rekor tertinggi baru di level USD 3.578,50 per troy ounce pada Rabu (3/9/2025), sebelum akhirnya terkoreksi pada perdagangan Kamis (4/9/2025).

Mengutip FXstreet, logam mulia kini bergerak di kisaran USD 3.548 per troy ounce setelah sempat turun hingga USD 3.510 di sesi awal Amerika.

Koreksi harga emas ini dipicu oleh aksi ambil untung investor serta stabilnya Dolar AS (USD) yang menekan permintaan. Di sisi lain, kembalinya ketenangan di pasar obligasi global setelah gejolak pekan ini turut mengurangi tekanan beli aset safe haven.

Baca Juga: Emas Antam Makin Mahal, Harganya Tembus Rp 2.044.000 per Gram

Meski demikian, tren penguatan emas secara umum masih terjaga. Pasar meyakini Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga dalam rapat kebijakan moneter pada 16-17 September mendatang. Prospek biaya pinjaman yang lebih rendah menjadi katalis utama, sebab emas tidak memberikan imbal hasil sehingga lebih menarik saat suku bunga turun.

Selain itu, faktor lain yang terus menopang permintaan emas adalah melemahnya Dolar AS, ketegangan perdagangan global, hingga keraguan pasar atas kredibilitas fiskal dan independensi The Fed di tengah dinamika ekonomi global.

Dari sisi fundamental, data tenaga kerja AS terbaru memberi sinyal beragam. Laporan Ketenagakerjaan ADP menunjukkan kenaikan gaji sektor swasta hanya 54.000 pada Agustus, jauh di bawah ekspektasi dan turun tajam dari revisi Juli sebesar 106.000. Klaim pengangguran awal juga naik tipis menjadi 237.000, menandakan sedikit peningkatan PHK.

Namun, ada kabar positif dari sisi produktivitas. Produktivitas Nonpertanian kuartal II direvisi naik menjadi 3,3 persen, sementara Biaya Tenaga Kerja Unit turun ke 1,0 persen, yang menunjukkan tekanan upah mulai mereda. Angka-angka ini semakin memperkuat spekulasi penurunan suku bunga The Fed bulan depan.

Kini, perhatian pelaku pasar beralih ke rilis data Nonfarm Payrolls (NFP) pada Jumat (5/9/2025) yang akan menjadi penentu arah berikutnya bagi emas. Jika data ketenagakerjaan kembali lemah, harga emas berpotensi melanjutkan reli setelah jeda teknikal ini.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?