Teken MoU, Bahlil Mau Ekspor Listrik ke Singapura

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 13 Juni 2025 | 12:07 WIB
Teken MoU, Bahlil Mau Ekspor Listrik ke Singapura
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia/(Suara.com/Achmad Fauzi).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah akhirnya bakal melakukan ekspor listrik ke Singapura. Hal ini, setelah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Tan See Leng.

Adapun, ada tiga MoU yang disepakati, diantarannya, MoU tentang Zona Industri Berkelanjutan, MoUInterkoneksi dan perdagangan listrik lintas batas, teknologi energi terbarukan dan rendah karbon, serta efisiensi dan konservasi energi, serta MoU soal kerja sama dalam penangkapan dan penyimpanan karbon lintas batas.

"Saya yakin hari ini adalah hari yang sangat bersejarah dalam proses panjang untuk menunjukkan komitmen antara pemerintah Singapura-Indonesia dalam melakukan kerja sama pada energi hijau, khususnya ada tiga poin yaitu adalah perdagangan listrik, energi yang bersih kemudian Carbon Capture Storage (CCS)," ujarnya Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (13/5/2025).

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia mengatakan, jalannya kerja sama dengan Singapura ini melalui proses yang panjang. Akan tetapi, dia menekankan, kerja sama ini bisa terjadi dengan asas gotong royong antara negara Asia Tenggara.

 Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Tan See Leng menandatangani nota kesepahaman (MoU)/(Suara.com/Achmad Fauzi).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Tan See Leng menandatangani nota kesepahaman (MoU)/(Suara.com/Achmad Fauzi).

"ASEAN itu lambangnya padi Padi yang diikat, Apa maknanya? adalah kemakmuran bersama, kesehatan, saling gotong royong dan harus saling duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Itu maknanya substansi daripada lembang ASEAN yang padi dalam kerangka itu, untuk membangun hubungan kerja sama," ucap dia.

Menurut Bahlil, kerja sama ini juga merupakan tindak lanjut dari kunjungan Perdana Menteri Singapura. Sehingga, dirinya ditugaskan untuk merinci kerja sama yang sudah disepakati antar kepala negara.

Namun, Ketua Umum Partai Golkar ini tengah melakukan negosiasi dengan pihak Singapura terkait dengan mekanisme ekspor listrik hingga kapan pelaksanaannya.

Bahlil menambahkan, kerja sama dengan Singapura harus untung sama untung. Menurut Bahlil, Singapura juga harus mengirim energi terbarukan ke Indonesia.

"Saya katakan bahwa hubungan kerja sama ini harus kita lakukan, tapi win-win kita kirim listrik ke saudara kita di Singapura sekarang dalam negosiasi. Nanti pemerintah Singapura bersama-sama dengan Indonesia untuk membangun kawasan industri bersama ini yang saya maksudkan untuk apa? agar maju bersama-sama kita membangun hilirisasi," beber dia.

Baca Juga: Prabowo Cabut Izin 4 Perusahaan Tambang di Raja Ampat, Tersisa 1 Perusahaan Ini

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia siap mengekspor elektrifikasi hijau yang berasal dari energi terbarukan (EBT) ke Singapura dengan besaran 2-3 gigawatt.

Luhut mengatakan, pihaknya telah melakukan negosiasi dengan Pemerintah Singapura, serta menyatakan perjanjian kerja sama perdagangan internasional itu sudah ditandatangani.

"Itu dibilang tadi pertama 2 gigawatt ya, tapi bisa saja berkembang," kata Luhut ditemui dalam acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Dirinya mengatakan, transaksi penjualan listrik EBT yang dilakukan kepada Singapura tersebut sudah memperhitungkan kebutuhan elektrifikasi dalam negeri, sehingga tidak membebani kelistrikan nasional.

"Kita lihat lah itu yang paling baik. Kita juga harus lihat kebutuhan dalam negeri. Jangan semua kita ekspor. Nanti kita engga punya," kata Luhut.

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan. (Suara.com/Novian)
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan. (Suara.com/Novian)

Dirinya menyampaikan, apabila dikalkulasi dengan pengembangan industri, nilai kerja sama tersebut mencapai puluhan miliar dolar AS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI