Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan ke kota Saint Petersburg, Rusia.
Dalam lawatan tersebut, Presiden Prabowo menghadiri pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovsky pada Kamis (19/6) waktu setempat.
Sektor energi menjadi salah satu fokus utama dalam pembahasan bilateral antara kedua kepala negara. Indonesia dan Rusia menyatakan ketertarikan untuk menjalin kerja sama dalam pengerjaan proyek eksplorasi dan produksi gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) hingga pasokan minyak mentah.
"Kami mengundang mitra-mitra strategis Rusia untuk terlibat dalam eksplorasi lapangan (migas) baru dan temuan cadangan gas di lepas pantai," ujar Bahlil dalam keterangan tertulis yang dikutip Sabtu (21/6/2025).
Langkah penjajakan kerja sama ini diharapkan mampu memberikan keuntungan yang saling menguntungkan bagi kedua negara, terutama dalam upaya Indonesia untuk meningkatkan lifting minyak dan gas sesuai target yang telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo, dalam rangka mewujudkan kemandirian energi nasional.
![Ilustrasi ladang minyak. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2016/04/21/o_1agqvn62jkv61kb31n3rnaqa.jpg)
Untuk mendukung pencapaian target tersebut, Pemerintah Rusia menawarkan dukungan berupa modernisasi infrastruktur migas. Dukungan ini mencakup penerapan teknologi mutakhir untuk mengoptimalkan produksi dari sumur-sumur minyak yang selama ini dianggap kurang produktif.
"Kami bersedia memodernisasi infrastruktur supaya mendongkrak produksi minyak dari ladang tua," kata Presiden Putin.
Optimalisasi sumur minyak tua juga menjadi stimulus penting dari Pemerintah Indonesia untuk mendorong partisipasi investor migas. Pemerintah telah mendorong Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang memiliki Wilayah Kerja (WK) Migas agar dapat memberdayakan masyarakat sekitar sebagai mitra melalui skema business to business (B2B).
Terkait hal ini, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja Untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi.
Baca Juga: Punya Bahan Baku Uranium Melimpah, ESDM Bersiap Kembangkan Nuklir Jadi Listrik
Regulasi ini memungkinkan pengelolaan sumur-sumur minyak masyarakat untuk diintegrasikan menjadi badan usaha berbentuk koperasi atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yang akan menerapkan praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
"Ini terobosan baru dari pemerintah agar bisa meningkatkan produksi migas nasional sekaligus memperbaiki tata kelola sumber daya migas, termasuk penanganan sumur minyak masyarakat yang ilegal dan dampak negatif yang timbul terhadap lingkungan dan keselamatan," kata Bahlil.
Sebagai informasi, kerja sama energi antara Indonesia dan Rusia telah terjalin kuat selama beberapa tahun terakhir, mencakup sektor minyak dan gas bumi, batubara, ketenagalistrikan, energi baru dan terbarukan (EBT), hingga efisiensi energi. Salah satu kerja sama yang telah dirintis adalah pembangunan kilang minyak dan kompleks petrokimia di Jawa Timur.
Untuk diketahui, Presiden Prabowo Subianto akan berangkat menuju Rusia untuk melakukan kunjungan kenegaraan dalam rangka memenuhi undangan dari Presiden Rusia, Yang Mulia Vladimir Putin.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya melalui unggahan di akun Instagram @sekretariat.kabinet. Teddy menyampaikan Prabowo berangkat bersama delegasi terbatas Pemerintah Indonesia.
"Sebelum bertolak ke Rusia, Presiden Prabowo akan terlebih dahulu mengunjungi Singapura untuk bertemu dengan Perdana Menteri Singapura, Yang Mulia Lawrence Wong dan menghadiri Singapore-Indonesia Leaders' Retreat pada 16 Juni 2025," tulis Teddy, dikutip Minggu (15/6/2025).