Suara.com - Forbes telah menyusun peringkat global mandiri dari 50 perempuan terkaya di dunia yang merintis usaha sendiri. Menariknya ada dua wanita asal Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut.
Dilansir dari Forbes, para perempuan ini telah meraup untung besar dari berbagai sektor, mulai dari kolagen hingga batu bara, berasal dari 13 negara dan empat benua (saat ini tidak ada yang berasal dari Afrika atau Amerika Selatan). Total kekayaan mereka mencapai 276 miliar dolar AS atau rata-rata 5,5 miliar dolar AS.
Nilai tersebut 10 miliar dolar AS lebih rendah dibandingkan kekayaan 50 perempuan teratas pada puncaknya di tahun 2021. Tetapi lebih tinggi dari tahun 2017 yang mencapai 158 miliar dolar AS. Lantaran, banyaknya perempuan yang merintis usaha sendiri.
Perempuan terkaya di dunia yang merintis usaha sendiri adalah raja pelayaran Swiss, Rafaela Aponte-Diamant. Dia berada di peringkat pertama dengan kekayaan bersih 38,8 miliar dolar AS.
Ia dan suaminya, Gianluigi Aponte, mendirikan dan menjadi pemilik bersama Mediterranean Shipping Company, yang kini menjadi perusahaan pelayaran terbesar di dunia, dengan lebih dari 136.000 karyawan, 900 kapal, dan 675 kantor.
Rafaela memulai MSC dengan pinjaman sebesar 200.000 ribu dilar yang digunakan pasangan ini untuk membiayai kapal pertama mereka dan akhirnya berkembang menjadi 17 armada dalam sembilan tahun. Baca kisah kami tentangnya di sini. Di usianya yang ke-80, ia masih bertanggung jawab atas desain interior dan dekorasi kapal serta menjadi anggota dewan yayasan MSC, lembaga filantropi perusahaan.
Di posisi kedua, ada Diane Hendricks dari Amerika perkiraan kekayaan bersih 22,3 miliar dolar AS. Salah satu pendiri ABC Supply, yang juga distributor atap, pelapis dinding, dan lainnya terbesar. Ia adalah salah satu dari 18 orang Amerika yang masuk dalam 50 besar, termasuk perempuan-perempuan ternama seperti Oprah Winfrey dan Sheryl Sandberg.
Sedangkan di peringkat keenam belas ada Marina Budiman yang mendirikan bisnis Coral. Wanita asal Indonesia ini memiliki kekayaan mencapai 4,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp78,2 triliun.
Dia merupakan salah seorang pendiri dan presiden komisaris perusahaan pusat data DCI Indonesia. Ia mendirikan DCI pada 2011 bersama Otto Toto Sugiri dan Han Arming Hanafia.
Baca Juga: Otto Toto Sugiri Jadi Orang Terkaya Nomor 5 di RI
Dari sisi pendidikan, Marina Budiman merupakan lulusan University of Toronto, Kanada. Ia meraih gelar Bachelor of Arts di bidang keuangan dan ekonomi pada tahun 1985. Bekal akademik ini menjadi fondasi awal yang kuat bagi perjalanan kariernya di bidang keuangan dan teknologi.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Marina memulai karier profesionalnya sebagai Account Officer di PT Bank Bali pada tahun 1985. Di sinilah ia mulai bekerja sama dengan Otto Toto Sugiri, yang kelak menjadi rekan bisnisnya.
Sedangkan di peringkat ketujuh belas ada Dewi Kam. Wanita asal Indonesia ini memiliki harta kekayaan mencapai 4,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp76 triliun.
Dia merupakan pengusaha perempuan Indonesia yang dikenal sebagai salah satu wanita terkaya di Indonesia. Serta dikenal karena memiliki saham minoritas di PT Bayan Resources Tbk, sebuah perusahaan tambang batu bara, dan juga terlibat dalam proyek pembangkit listrik.
Kekayaannya bersumber dari sektor energi, khususnya batu bara. Dewi Kam tercatat mempunyai kepemilikan saham di PT Bayan Resources Tbk (BYAN).
Sementara, wanita 74 tahun itu mencatat kepemilikan saham minoritas di Bayan Resources. Ia disebut-sebut mengapit 10 persen saham BYAN.