IHSG Terperangkap di Zona Merah Hingga Anjlok Hampir 1 Persen, Ini Saham Pendorongnya

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 04 Agustus 2025 | 17:11 WIB
IHSG Terperangkap di Zona Merah Hingga Anjlok Hampir 1 Persen, Ini Saham Pendorongnya
Pekerja mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak turun pada perdagangan Senin, 4 Agustus 2025. Sepanjang, perdagangan IHSG terperangkap di zona merah.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia, IHSG hingga perdagangan anjlok 0,98 persen menuju level 7.464 atau turun 73,12 poin.

Pada perdagangan pada hari ini, sebanyak 28,76 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 15,89 triliun, serta frekuensi sebanyak 2,02 juta kali.

Dalam perdagangan di hari ini, sebanyak 347 saham bergerak naik, sedangkan 332 saham mengalami penurunan, dan 277 saham tidak mengalami pergerakan.

Pengunjung melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pengunjung melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Adapun, beberapa saham yang menghijau pada waktu itu diantaranya, AGAR, BEER, BRNA, CHEM, COIN, DKHH, EMTK, FILM, HUMI, KEJU, MDRN.

Sementara saham-saham yang mengalami penurunan tajam di perdagangan waktu itu diantaranya, AMMN, AMMS, ARGO, BAPI, CBUT, CLAY, FIMP, INRU, JGLE, KREN, LIFE, MGLV, NRCA.

Pilarmas Sekuritas Indonesia dalam riset hariannya mengemukankan tekanan jual terjadi di sejumlah sektor, terutama pada sektor bahan baku (basic materials) yang tercatat sebagai penekan terbesar dengan koreksi sebesar 1,55 persen. Di sisi lain, sektor kesehatan (healthcare) mencatatkan penguatan tertinggi sebesar 2,00 persen.

Pergerakan pasar domestik kontras dengan bursa Asia yang mayoritas menguat, terdorong oleh pernyataan positif dari pimpinan tertinggi Tiongkok pada pertemuan Politbiro pekan lalu. Pemerintah China menyatakan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengatasi persaingan tidak sehat.

Selain itu, Beijing juga mengonfirmasi rencana untuk menggelar pleno keempat pada Oktober mendatang, yang diperkirakan akan membahas rencana pembangunan lima tahun ke depan.

Baca Juga: Tarif Trump Berlaku 7 Agustus 2025, IHSG Borpotensi Merana Hingga Akhir Tahun

Dari sisi global, sentimen pasar turut ditopang oleh rebound moderat pada kontrak berjangka indeks AS, menyusul pelemahan tajam di Wall Street pada Jumat akibat data ketenagakerjaan yang lemah.

Sementara itu, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyampaikan pandangan positif terkait hubungan perdagangan AS–Tiongkok, dengan menyebut bahwa kedua negara memiliki “bahan-bahan untuk sebuah kesepakatan” usai pembicaraan terakhir di Stockholm.

Di dalam negeri, para pelaku pasar tengah menanti data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II 2025 yang dijadwalkan rilis besok. Proyeksi sementara menunjukkan pertumbuhan melambat dari 4,87 persen YoY menjadi 4,8 persen YoY.

Selain itu, perhatian global juga tertuju pada rilis data ISM Service PMI AS, yang diperkirakan naik dari 50,8 ke 51,5.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI