Gudang Garam memproduksi sigaret kretek tangan dan sigaret kretek mesin. Beberapa merek rokoknya yang sangat populer di masyarakat antara lain Gudang Garam International, Gudang Garam Surya, Gudang Garam Merah, Surya Pro, Surya Pro Mild, GG Mild, GG Shiver, serta Gudang Garam Signature dan masih banyak lagi.
Gudang Garam masih mampu menghasilkan laba setiap taunnya, dengan rasio utang yang cukup terkendali dan arus kas yang positif. Gudang Garam juga masih terus membagikan dividen hampir setiap tahun dengan rata-rata yield 3,66% sejak tahun 2011 hingga 2023.
2. PT. H. M. Sampoerna Tbk (HMSP)
PT. H. M. Sampoerna Tbk didirikan sejak tahun 1913. Emiten perusahaan rokok yang berpusat di Surabaya ini diakuisisi oleh Philip Morris International, korporasi rokok asal Swiss, sejak Mei 2005.
Sampoerna telah memproduksi berbagai jenis sigaret kretek tangan dan sigaret kretek mesin dengan kemasan ramping serta kadar tar yang beragam. Beberapa merek rokok populer antara lain Dji Sam Soe, Sampoerna Kretek, Sampoerna Mild, Marlboro, hingga Magnum.
Sampoerna tercatat menguasai 28,8% pangsa pasar rokok Indonesia per September 2023. Profitabilitas Sampoerna cukup fluktuatif sejak masa pandemi, tetapi kinerjanya masih cenderung positif. Sampoerna memiliki Net Profit Margin atau NPM sebesar 7,72% per kuartal I/2024 dengan rasio utang terkendali pada 73,64%.
3. PT. Indonesian Tobacco Tbk (ITIC)
PT. Indonesian Tobacco Tbk telah beroperasi sejak tahun 1980-an dan berkantor pusat di Malang, Jawa Timur. Perusahaan ini fokus memproduksi tembakau iris atau tembakau gulung. Beberapa merek yang terkenal antara lain Manna, Butterfly, Kuda Terbang DC 9, Djago Tarung, Mawar Anggrek, dan lain sebagainya.
ITIC memang tidak konsisten menghasilkan cuan setiap tahun, arus kasnya terkadang positif dan terkadang negatif. Meski demikian, kinerjanya semakin membaik selama beberapa tahun terkahir ini. Perseroan membagian dividen Rp5 per saham pada tahun 2023 dan 2024, dengan yield hampir 2%.
Baca Juga: IHSG Menggeliat, Intip Saham Top Gainers dan Loosers Pagi Ini
ITIC tercatat memiliki NPM 6,54% per kuartal I/2024 dengan rasio utang 47,69%.
4. PT. Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM)
PT. Indonesian Tobacco Tbk berdiri sejak tahun 1994 dan berkantor pusat di Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan ini memproduksi sigaret kretek tangan, sigaret kretek mesin, serta cerutu. Beberapa mereknya yang terkenal antara lain Wismilak Special, Wismilak Premium, Wismilak Diplomat, Galan Kretek, dan lainnya.
PT. Indonesian Tobacco Tbk mampu membukukan kenaikan laba secara konsisten sejak pandemi, walaupun tarif cukai rokok meningkat. WIIM mampu membagikan dividen rutin selama lima tahun terakhir berkat laba yang terus tumbuh.
WIIM tercatat memiliki NPM 8,56% per kuartal I/2024 dengan rasio utang hanya 39,35%.
Kontributor : Rizky Melinda