BSI Bongkar Ironi Perbankan Syariah RI: Aset Raksasa, Tapi Penetrasi Pasar Masih Tidur

Rabu, 08 Oktober 2025 | 10:51 WIB
BSI Bongkar Ironi Perbankan Syariah RI: Aset Raksasa, Tapi Penetrasi Pasar Masih Tidur
Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo. Foto Rina-Suara.com
Baca 10 detik
  • BSI mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini adalah kontributor terbesar kedua aset perbankan syariah.
  • Tapi penetrasi pasar domestiknya berjalan lambat.
  • Kunci untuk mendorong penetrasi lebih lanjut adalah kemudahan akses digital. 

Suara.com - Industri perbankan syariah Indonesia menunjukkan dua sisi yang kontras. Di satu sisi, Indonesia adalah raksasa di Asia-Pasifik di sisi lain, penetrasi pasar domestiknya berjalan lambat.

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI), Anggoro Eko Cahyo, mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini adalah kontributor terbesar kedua aset perbankan syariah di Asia-Pasifik, menyumbang 13% dari total aset regional.

Namun, Anggoro menyoroti fenomena yang terjadi selama lebih dari satu dekade: "Selama lebih dari 10 tahun, penetrasi market share industri perbankan syariah Indonesia relatif stagnan di bawah 5%," ujarnya, Selasa (7/10/2025).

Anggoro menegaskan bahwa kehadiran BSI sejak tahun 2021 sebagai hasil merger bank syariah BUMN telah membuktikan bahwa bank syariah dengan aset besar mampu mendorong perubahan. Sejak BSI hadir, penetrasi pasar keuangan syariah langsung meningkat ke kisaran 7-8%.

Menurutnya, kunci untuk mendorong penetrasi lebih lanjut adalah kemudahan akses digital. Perbankan syariah tidak bisa lagi mengandalkan cara lama, melainkan harus hadir secara inklusif dan mudah diakses oleh semua generasi, mulai dari Gen Z, Milenial, hingga Baby Boomers.

Oleh karena itu, BSI menyambut antusias ISEF 2025 yang digagas Bank Indonesia (BI). BSI hadir dengan berbagai aktivasi layanan syariah yang konkrit dan dapat diakses semua kalangan. Salah satu fokusnya adalah edukasi dan inklusi investasi emas syariah, yang dikemas melalui talk show bertajuk “BSI Emas: Solusi Investasi Syariah di Era Pertumbuhan Ekonomi Inklusif”.

Melalui langkah konsolidasi dan penetrasi digital, BSI bertekad untuk menjadi lokomotif utama yang tidak hanya meningkatkan aset, tetapi juga menumbuhkan kesadaran dan penggunaan produk keuangan syariah di seluruh masyarakat Indonesia.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI