- Rupiah melemah pada Jumat, 28 November 2025, ditutup Rp16.675 per dolar AS akibat ketidakpastian global.
- Ketidakpastian global menahan minat investor pada aset berisiko meskipun The Fed mungkin memangkas suku bunga.
- Donald Trump berencana mengumumkan ketua baru The Fed sebelum Natal, dengan lima kandidat kuat sedang dievaluasi.
Suara.com - Nilai tukar rupiah alami pelemahan pada penutupan hari ini, Jumat (28/11/2025). Merosotnya nilai rupiah disebabkan oleh ketidakpastian global, meski dolar Amerika Serikat sendiri tidak sedang dalam tren positif.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp16.675 dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,23 persen dibanding penutupan pada Kamis yang berada di level Rp 16.636 per dolar AS. Sementara kurs rupiah berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia ada di level Rp16.661.
Taufan Dimas Hareva dari Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) menjelaskan ketidakpastian global merupakan faktor utama pelemahan rupiah.
“Tekanan eksternal kembali meningkat sementara dukungan domestik masih terbatas. Dolar AS memang tidak lagi berada dalam tren penguatan agresif, tetapi ketidakpastian global tetap menahan minat investor untuk masuk ke aset berisiko,” ungkapnya kata Taufan.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada bulan Desember diperkirakan lebih dari 87 persen belum otomatis mendorong arus modal masuk, karena pasar masih menunggu kepastian arah kebijakan serta perkembangan politik AS, termasuk wacana pergantian pimpinan The Fed.
Presiden AS Donald Trump kemungkinan akan mengumumkan ketua baru Federal Reserve sebelum Natal 2025.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyampaikan bahwa ada lima kandidat kuat pengganti pimpinan The Fed. Dirinya mencatat para kandidat harus dievaluasi berdasarkan perspektif mereka dalam melindungi rakyat Amerika dan perekonomian, serta mencapai target inflasi dan ketenagakerjaan.
Lima kandidat yang sedang dipertimbangkan untuk posisi ketua yaitu Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih Kevin Hassett, Wakil Ketua Pengawas The Fed Michelle Bowman, Anggota Dewan The Fed Christopher Waller, mantan Anggota Dewan The Fed Kevin Warsh, dan Rick Rieder, seorang eksekutif senior di perusahaan manajemen aset BlackRock.
Bessent menyatakan ia berencana untuk menyerahkan daftar nama-nama tersebut kepada Trump segera setelah Thanksgiving.
Baca Juga: Rupiah Lanjutkan Tren Penguatan, Bikin Dolar Amerika Tertekan
Secara domestik, lanjut Taufan, tidak ada katalis yang cukup kuat untuk menahan pelemahan rupiah. Aktivitas permintaan valas korporasi menjelang akhir bulan disebut masih tinggi, sehingga menambah tekanan jangka pendek.
Sementara itu, pasar menilai kebijakan Bank Indonesia yang masih fokus pada stabilitas tak memberikan pemicu tambahan untuk mendorong penguatan rupiah tanpa dukungan arus modal baru.
“Dengan kombinasi faktor global yang masih cenderung tidak berpihak dan sentimen domestik yang relatif datar, rupiah akhirnya bergerak melemah hingga penutupan perdagangan hari ini,” kata dia.