- Saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (INET) naik hampir 200% sebulan, menyebabkan BEI melakukan suspensi
- INET, penyedia layanan internet, berencana menerbitkan obligasi Rp1 triliun di awal 2026 untuk akuisisi jaringan fiber optik di Kalimantan Barat.
- Perusahaan akan melaksanakan rights issue senilai Rp3,2 triliun untuk ekspansi FTTH berkecepatan tinggi di Bali, Lombok, dan Jawa.
Rp2,8 triliun dikucurkan ke anak usaha PT Garuda Prima Internetindo (GPI), dengan target menggaet dua juta pelanggan baru di Bali dan Lombok.
Rp213,44 miliar dialokasikan ke PT Pusat Fiber Indonesia (PFI) untuk melunasi biaya sewa jaringan kabel bawah laut (IRU) ke PT Jejaring Mitra Persada (JMP).
Rp135 miliar dialokasikan ke PT Internet Anak Bangsa (IAB) untuk modal kerja pembangunan FTTH di Pulau Jawa.
Sisa dana dari rights issue akan digunakan untuk pengembangan layanan, pembelian perangkat, pemasaran, pelatihan, dan biaya operasional lainnya.
Disclaimer: Berita ini bersifat informatif dan tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Selalu pelajari terlebih dulu sebelum berinvestasi.