- Kementerian ESDM membentuk Posko Nasional Sektor ESDM di BPH Migas, Jakarta, berlangsung 15 Desember hingga 5 Januari 2026.
- Posko ini bertujuan menjamin ketersediaan BBM, LPG, dan listrik, serta mitigasi bencana geologi selama Nataru.
- Ketahanan stok BBM rata-rata 20 hari, LPG 12 hari, dan listrik Jawa-Bali memiliki cadangan 15,2 persen.
Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka Posko Nasional Sektor ESDM selama periode Natal dan Tahun Baru 2026. Posko dibuka sejak 15 Desember hingga 5 Januari 2026 yang berada di Kantor Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Jakarta.
Ketua Posko Nataru Sektor ESDM Erika Retnowati, menyatakan pembentukan posko guna memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM), liquefied petroleum gas (LPG), listrik, serta kesiapsiagaan mitigasi bencana geologi selama periode dua hari raya besar tersebut.
Untuk kebutuhan BBM selama Nataru, disebut Erika ketersediaannya aman berada di level rata-rata 20 hari.
"Secara umum kondisi ketahanan stok BBM aman dengan ketahanan stok dijaga pada kisaran 17 sampai 23 hari atau rata-rata sekitar 20 hari," ujar Erika dikutip, Selasa (16/12/2025).
![Pengendara mengisi BBM di sebuah SPBU di Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/01/03/54790-harga-bbm-pertamina-pertamax-pertalite.jpg)
Guna memastikan pendistribusiaannya berjalan lancar, Pertamina menyediakan 125 terminal BBM, 7.885 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), dan 72 depot pengisian pesawat udara (DPPU).
Diproyeksikan, selama perayaan periode posko, permintaan bensin meningkat sebesar 3,2 persen dibandingkan pada realisasi normal. Sementara untuk permintaan solar turun sebesar 7,6 persen dibandingkan dengan realisasi normal.
"Kemudian demand untuk avtur naik sebesar 5,2 persen. Dan kerosin naik 4,3 persen dibandingkan dengan realisasi normal," kata Erika menambahkan.
Sementara untuk permintaan LPG juga diproyeksikan meningkat sebesar 7,2 persen dibanding rata-rata pendistribusian normal.
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian bersama Pertamina menyiagakan 40 terminal LPG, 736 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SP(P)BE), serta 6.634 agen LPG.
Baca Juga: ASDP Tambah Kapal di 2 Lintasan Tersibuk pada Masa Nataru
Prognosa menunjukkan ketahanan stok LPG nasional dalam kondisi aman dengan coverage days sekitar 12 hari. Di wilayah dengan permintaan tinggi, agen dan pangkalan LPG disiagakan 24 jam.
Kemudian untuk pasokan listrik pada jaringan Jawa-Bali, Sumatera, Kalimantan, dan sebagian besar Indonesia Timur dalam keadaan selama periode Nataru. Puncak bebannya berada di sekitar angka 46.808 Megawatt (MW).
"Daya mampu pasok sebesar 53.930 megawatt sehingga terdapat cadangan total sebesar 7.122 MW atau 15,2 persen," kata Erika.
Erika pun berharap perayaan Natal dan Tahun 2026 bisa berjalan lancar dengan antisipasi ketersediaan BBM hingga listrik yang telah diamankan pemerintah.
"Melalui semangat kolaborasi dan sinergitas antar instansi, diharapkan Posko Nasional Sektor ESDM ini dapat berjalan dengan lancar. Dan masyarakat Indonesia dapat merayakan Hari Natal dengan penuh sukacita," pungkas Erika.