- Wamen ESDM Yuliot Tanjung meninjau sumur Padang Pancuran di Jambi untuk dorong target produksi minyak 900 ribu barel per hari tahun 2029.
- Sumur eksplorasi PHE Jambi Merang, Padang Pancuran, telah berproduksi 451 barel per hari sejak 23 Desember.
- Kementerian ESDM mendukung industri hulu migas melalui regulasi yang disederhanakan guna meningkatkan ketahanan energi nasional.
Suara.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, menyatarakan produksi minyak dalam negeri masih harus digenjot demi mencapai target produksi 900 ribu barel per hari pada tahun 2029.
Tercatat pada 2025, produksi minyak masih berada di angka 605 ribu ribu barel per hari.
Hal itu disampaikan Yuliot saat meninjau sumur eksplorasi Padang Pancuran yang dikelola oleh Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang di Jambi pada Selasa (30/12/2025).
"Berarti kita harus meningkatkan sekitar 50 persennya. Kita harus bahu-membahu bagaimana target produksi ini bisa kita lakukan percepatan," jelas Yuliot.
![Ilustrasi produksi minyak dan gas. [Antara/ndri Saputra/nym]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/12/31/84775-ilustrasi-produksi-minyak-dan-gas.jpg)
Yuliot menjelaskan, PHE kini fokus pada struktur sumur Padang Pancuran. Berdasarkan uji produksi yang dilakukan, sumur tersebut memiliki potensi mencapai 1.730 barel per hari.
Dengan potensi itu, sumur-sumur di wilayah kerja Jambi Merang juga diharapkan bisa berkontribusi signifikan terhadap produksi minyak dalam negeri.
Yuliot, menegaskan komitmen Kementerian ESDM dalam mendukung industri hulu migas nasional melalui penyederhanaan regulasi.
Pemerintah berupaya memberikan kemudahan bagi KKKS dengan memfasilitasi berbagai aspek strategis, mulai dari teknis produksi dan skema bagi hasil, hingga memberikan fleksibilitas dalam pola kerja sama.
"Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini merupakan bagian peningkatan ketahanan energi secara nasional, kemandirian energi nasional, sehingga ketergantungan kita terhadap impor bisa kita kurangi," ujarnya.
Baca Juga: Bahlil Tegaskan Perang Total Lawan Mafia Tambang
Sementara itu, Direktur Utama PHE, Awang Lazuardi meyampaikan Sumur Padang Pancuran merupakan salah satu dari discovery eksplorasi PHE yang terbesar pada tahun 2024.
"Kalau kita melihat proses eksplorasi sampai ke produksi, normalnya itu membutuhkan waktu lima tahun," katanya.
"Tapi kami berkomitmen ketika ada discovery, dari Pertamina kita arahkan bagaimana caranya ketika kita menemukan lapangan baru, kita menemukan reservoir yang baru, dan apabila kita mempunyai fasilitas yang terdekat, kita usahakan untuk segera diproduksikan," sambungnya.
Awang mengungkap pengeboran sumur di Padang Pancuran yang telah resmi beroperasi (on stream) per 23 Desember. Sumur tersebut mencatatkan produksi minyak sebesar 451 barel per hari.
Kini pihaknya sedang menyusun rencana pengembangan atau Plan of Development (POD) yang ditargetkan rampung pada tahun 2026. Setelahnya, kegiatan akan dilanjutkan dengan rangkaian pemboran sumur-sumur berikutnya
"Dan kalau kita bicara dengan teman-teman subsurface eksplorasi, Padang Pancuran eksplorasi tidak cukup dengan PPC-001. Insyaallah dari seismik nanti akan ada appraisal berikutnya yang akan membuka kotak pandora di tutupan-tutupan yang lain," pungkasnya.